Berita

Abraham Samad/Net

Politik

Abraham Samad: Ketua KPK Yang Tidak Pandang Bulu Riskan Dikriminalisasi

SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 14:55 WIB | LAPORAN:

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan jabatan ketua KPK sangat riskan mendapat didiskriminalisasi. Bahkan menurutnya, jika dibandingkan dengan jabatan kepala daerah atau kepala negara, Ketua KPK merupakan jabatan yang paling beresiko mendapat ancaman untuk dibunuh.

Hal tersebut, sambung Samad, merujuk pada pengalamannya saat menjabat sebagai ketua KPK jilid III. Kala itu, dirinya telah berkomitmen untuk memberantas korupsi yang beresiko menyentuh kepentingan pihak lain.

"Saya juga sempat bertanya, kenapa nggak ada perlindungan maksimal kepada pimpinan KPK, karena yang paling beresiko adalah pimpinan KPK. Gubernur seperti Ahok atau Presiden nggak perlu, karena nggak ada yang mau bunuh," kata dia dalam seminar Nasional Pemberantasan Korupsi bertajuk 'Peran Penegak Hukum dalam Memberantas Korupsi' di Balai Sidang Univesitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/11).


Lebih lanjut, Samad menilai, ancaman yang mengalir kepada pimpinan KPK bisa saja berhenti, bahkan tidak datang, jika saat menjalankan kepemimpinan dilakukan secara normatif. Semisal, dalam kasus dugaan suap pengamanan perkara pelecehan seksual anak di bawah umur dengan terdakwa pedangdut Saipul Jamil, KPK hanya membatasi penyidikan sampai di panitera dan tidak sampai ke majelis hakim yang memimpin perkara.

Meski demikian, menurut Samad, hal tersebut sama saja dengan menghianati amanat rakyat yang diberikan kepada pimpinan KPK.

"Kalau anda biasa-biasa saja memberantas korupsi, anda pasti keluar dari KPK biasa-biasa saja (tanpa ancaman). Tapi kalau anda nggak pandang bulu berantas korupsi, anda pasti dikriminalisasi seperti saya," ujarnya.

"Anda harus melakukan lompatan walau konsekuensi anda bisa dikriminalisasi. Kalau anda mau turun ketua KPK tidak ada, jadilah komisioner KPK yang biasa saja, menjadi anak manis. Saya tidak memilih jalan itu, saya akan jalankan amanat rakyat," tutup Samad menambahkan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya