Berita

AM Fatwa/Net

Politik

Surat Terbuka AM Fatwa Kepada Presiden Jokowi

MINGGU, 06 NOVEMBER 2016 | 19:45 WIB

Senator dapil Jakarta, AM Fatwa pun menyesalkan tindakan Presiden Jokowi yang terkesan menghindar bertemu perwakilan aksi Bela Islam II, dan memilih ke Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, dengan alasan meninjau progress pembangunan proyek kereta bandara tersebut.

Rasa kecewanya itu dituangkannya surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Berikut isi lengkapnya:

Sepanjang sejarah Republik kita, dan penyaksian saya terhadap gerakan-gerakan perubahan, sebagai aktifis politik sejak muda dan termasuk penggiat demonstran tahun 1966, 1978, dan 1998, belum pernah terjadi demo rakyat secara menyeluruh yang lebih besar dari aksi 4 November 2016. Khusus di Jakarta, belum pernah ada sebesar dan setertib ini. Masalah tuduhan penistaan Al Quran oleh Ahok, telah menjadi perhatian di seluruh tanah air dan dunia, sehingga aksi demontrasi menyebar luas ke berbagai daerah dan juga terjadi di berbagai negara.


Sangat disayangkan bahwa Presiden Jokowi tidak merespon semestinya, malah meninggalkan istana untuk sekedar meninjau proyek Kereta Api di Cengkareng. Presiden juga tidak sensitif dengan menugaskan anggota kabinet untuk menerima perwakilan massa yang lantas ditolak. Kemudian Presiden menugaskan kepada Wapres Jusuf Kalla, dan akhirnya perwakilan demo terpaksa menerima. Padahal kita semua tahu, sasaran yang dituju oleh demontran adalah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Hal ini menunjukkan sikap politik Presiden yang terlalu menganggap remeh masalah ini.

Kita maklum antara Wapres JK dan umat Islam tidak ada permasalahan. Yang ada ialah kecurigaan dari umat, bahwa antara Presiden Jokowi dan Gubernur Ahok, terjalin kerjasama saling melindungi.

Sikap Presiden yang tidak sensitif, tidak aspiratif, dan menghindar dari tanggung jawab dalam menghadapi demonstran menimbulkan ekses terjadinya kerusuhan sesaat dibeberapa titik. Sulit diperhitungkan bahwa kalau Presiden tidak cepat tanggap dan tetap berkeras hati dengan sikap politiknya ini, kita tidak tahu sampai kapan kesabaran rakyat menanti aspirasinya terpenuhi. Dan ancaman bahaya yang paling mengerikan, jika aspirasi rakyat tidak diakomodir secara bijak, bisa terjadi konflik horizontal yang pasti akan lebih sulit
mengatasinya.

Dalam keadaan demikian, ancaman kekerasan yang dihadapkan kepada rakyat berdasarkan pengalaman tidak akan mempan. Kita percaya bahwa Presiden tidak akan mempertaruhkan kepercayaan rakyat yang telah memilihnya, lalu menempuh jalan represif.

Tuduhan Presiden, bahwa ada aktor politik yang menunggangi aksi demonstrasi, haruslah bisa dibuktikan, karena telah menimbulkan masalah baru di kalangan rakyat, dan bisa berakibat kesulitan tersendiri bagi Presiden.

Pernyataan saya ini bukanlah berasal dari menara gading, tapi saya turun langsung, mulai dari kebersamaan saya dengan para ulama dan tokoh Islam di Istiqlal, kemudian berbaur langsung dengan massa pendemo. Malah saya sempat didaulat untuk berorasi di belakang Istana Negara. Bahkan beberapa lembaga pendidikan yang saya bina juga ikut berdemonstrasi.[***]

AM. Fatwa

Anggota DPD RI Dapil Jakarta

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya