Berita

Net

Hukum

Antisipasi Jihad Akbar, Relawan Jokowi Desak Proses Hukum Ahok

SABTU, 05 NOVEMBER 2016 | 17:37 WIB | LAPORAN:

Komite Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi mendukung pemerintah segera memproses hukum Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas dugaan penistaan agama.

Selain merupakan komitmen negara terhadap penegakan hukum tanpa pandang bulu, proses hukum Ahok juga dapat meredam unjuk rasa lanjutan yang bukan lagi aksi damai melainkan darul har atau jihad akbar.

"Proses hukum Ahok segera, benar salah biar pengadilan yang memutuskan. Sebab langkah itu sesuai dengan tuntutan umat Islam. Kalau tidak dilaksanakan tidak tertutup kemungkinan terjadi aksi lanjutan yang mengarah kepada aksi jihad akbar dan bukan aksi damai lagi," jelas Ketua Kornas Jokowi Provinsi Lampung Novelia Yulistin Sanggem dalam keterangannya, Sabtu (5/11).
 

 
Untuk itu, dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera turun tangan mengambil sikap tegas agar permasalahan tersebut agar tidak berlarut. Kornas Jokowi khawatir isu agama sangat berpotensi besar dijadikan alat kepentingan untuk menjatuhkang Jokowi dari kursi kekuasaan.

Menurut Novel, aksi 4 November kemarin yang dinamakan Aksi Bela Islam wajar terjadi karena umat Islam tersinggung dengan ucapan Ahok yang menyinggung Surat Al Maidah 51 yang jadi bumerang bagi dirinya. Ucapan itu dianggap sebagian umat Islam sebagai bentuk penistaan agama. Dia pun menyayangkan unjuk rasa yang digelar berakhir rusuh.

Aksi akbar tersebut seharusnya menjadi aksi damai dan sejuk karena hak mengeluarkan pendapat dituntun oleh keyakinan agama. Hal itu terjadi akibat dorongan yang kuat dari keinginan massa untuk bertemu Presiden Jokowi. Namun harapan itu tidak terwujud dan mereka bertahan, aparat keamanan terpaksa membubarkan massa secara paksa.

"Ada yang harus disikapi dari aksi ini. Aksi yang didasari oleh hakiki dari masyarakat tentang keyakinan mereka yang diusik, merasa kitab suci mereka diremehkan. Ini sudah pasti banyak penumpang gelap yang ikut ambil bagian," beber Novel.

Lanjutnya, penumpang gelap dalam unjuk rasa kemarin tidak sama niatnya untuk membela agama. Akan tetapi lebih dari itu yakni menjadikan negara agar tidak kondusif yang pada akhirnya menumbangkan pemerintahan yang sah.

"Jadi presiden harus ada tindakan tegas dari Presiden Jokowi," demikian Novel. [wah]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya