Berita

Aksi 4 November/Net

Politik

GNPF-MUI "Aksi Bela Islam" Teruskan Perlawanan

SABTU, 05 NOVEMBER 2016 | 16:49 WIB | LAPORAN:

. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) bakal menggelar aksi yang lebih besar lagi dari Aksi Bela Islam II, Jumat kemarin (4/11).

Rencana aksi besar itu dilakukan untuk kembali mendesak pemerintah dan aparat kepolisian agar segera menuntaskan kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahja Purnama "Ahok".

Selain itu, aksi nanti juga akan memprotes sikap sewenang-wenang aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata kepada pendemo, Jumat malam.


Seruan itu disampaikan Koordinator Lapangan GNPF-MUI, Munarman saat jumpa pers di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/11).

"Saya menyerukan terus menunjukkan aksi protes terhadap peristiwa 4 November. Teruskan perlawanan kita," kata Munarman, yang juga Jurubicara Front Pembela Islam (FPI).

Jumat kemarin, ratusan ribu orang menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut penegakan hukum terhadap Ahok. Ahok dinilai telah ‎melakukan penistaan agama dengan menyebut "...dibohongi pake Surah Al-Maidah Ayat 51..." di hadapan masyarakat Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

Menjelang pukul 20.00 WIB, aparat kepolisian berhasil memukul mundur massa yang mengglar demo di depan Istana Negara. Massa yang sebelumnya kondusif berubah menjadi rusuh.

Kerusuan dimulai dari massa beratribut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berdemo di depan kantor Kemenko PMK. Massa HMI mulai melempari aparat kepolisian dengan bambu dan botol plastik bekas air mineral. Benturan antara pihak kepolisian dengan massa aksi tidak bisa terelakkan.

Polisi beberapa kali membei peringatan melalui mobil pengeras suara agar massa aksi bisa kondusif. Namun himbauan tersebut tidak dihiraukan. Pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata lantaran massa yang tak terkendali dan merangsek masuk brikade polisi menuju Istana. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya