Berita

Ahok/Net

Hukum

Fadli Zon: Seharusnya Ahok Sudah Jadi Tersangka

JUMAT, 04 NOVEMBER 2016 | 18:25 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai seharusnya Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah layak menyandang status tersangka penistaan agama. Hal itu untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat.

"Seharusnya Ahok sudah bisa dijadikan tersangka, lebih cepat lebih baik. Karena ini akan memenuhi rasa keadilan masyarakat dan khususnya umat Islam," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/11).

Apalagi, kata Fadli, umat Islam merupakan penduduk mayoritas di Indonesia.


"Kita tidak bicara mayoritas dan minoritas tapi faktanya kita berada di negara mayoritas Islam. Dan kita sudah memilih Pancasila dan saya kira Pancasila sudah final," jelasnya.

Menurut Fadli, justru karena Pancasila itulah pemerintah harus menegakkan hukum dan meredakan ketegangan yang terkait dengan unsur-unsur yang bisa menggerogoti Pancasila.

"Dalam hal ini hukum jadi koridor dan penyelesaian yang paling beradab dalam menyelesaikan persoalan sensitif, termasuk masalah Sara. Jadi yang memicu persoalan Sara adalah saudara Ahok," ungkapnya.

Fadli mendesak kepolisian segera menjadikan Ahok sebagai tersangka. Pasalnya, demontrasi besar-besaran tidak akan terjadi jika Ahok tidak mengeluarkan pernyataan yang dituding sebagai penistaan agama. Jika tidak, Fadli khawatir nantinya unjuk rasa masyarakat terus akan berlangsung.

"Kalau tidak ini akan berlarut-larut. Yang rugi ini adalah kita semua, ekonomi akan rugi akan mengalami disintegrasi sosial dan juga persoalan-persoalan lain yang melebar," ketusnya.

Fadli memastikan bahwa desakan yang disampaikannya bukan merupakan intervensi terhadap proses hukum. Dia beralasan, secara akal sehat seorang yang bukan ahli hukum pun sudah bisa menentukan bahwa Ahok memang menistakan agama.

"(Penistaan agama oleh Ahok) sudah sampai menyebabkan rakyat datang jauh-jauh dari Bandung, Aceh, Kalimantan ke sini dengan ongkos sendiri-sendiri, bawa diri mereka. Karena mereka ingin menunjukkan rasa dengan datang melangkahkan kaki. Tidak cukup lewat sosmed. Mereka datang ke sini supaya pemerintah melek matanya bahwa ada persoalan hukum yang tidak berjalan sebagaimana mestinya," tegas wakil ketua umum Partai Gerindra tersebut. [wah]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya