Berita

Net

Hukum

Komisioner Komnas HAM Minta KPK Usut Pengeluaran Fiktif Di Lembaganya

RABU, 02 NOVEMBER 2016 | 20:41 WIB | LAPORAN:

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (2/11).

Dalam rangka memberikan sejumlah data terkait temuan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Komnas HAM tahun 2015 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai adanya dugaan pengeluaran fiktif kegiatan di Komnas HAM.

Menurut Komisioner Komnas HAM Imdadun Rahmat, diberikannya sejumlah data dan dokumen kepada KPK untuk membersihkan indikasi korupsi di lembaga yang berperan menangani persoalan HAM di Indonesia itu.


Imdadun mengatakan, pihaknya meminta bantuan kepada KPK untuk memperbaiki tata kelola administrasi di Komnas HAM.  Sebab, persoalan temuan BPK telah membebani Komnas HAM sebagai lembaga implementasi penegakan HAM di masyarakat.

"Kami harus menjadi lembaga sehat dan kredibel," beber Imdadun usai menemui pimpinan KPK bersama tiga komisioner lain.

Sementara, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengapresiasi langkah Komnas HAM dalam upaya menyelesaikan permasalahan internal. Menurutnya, data dan dokumen yang diterima KPK akan dipelajari. Bila ada indikasi korupsi maka akan dilakukan penyelidikan.

"Semua ada, data itu diberikan juga. Memang ada beberapa temuan tapi belum tentu itu semua menjadi korupsi. Nanti kita lihat apakah ada korupsinya. Kalau ditemukan adanya korupsi bisa jadi ditangani KPK atau aparat penegak hukum lain," demikian Basaria. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya