. Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (Pappri) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2016 di Ambon. Rakernas yang dilaksanakan mulai hari ini sampai dengan Sabtu besok (28-29/10) ini diikuti oleh Ketua, Sekretaris dan pengurus dari 25 DPD Pappri Provinsi.
Menurut Ketua Umum DPP Pappri, Tantowi Yahya, pemilihan Ambon sebagai tempat pelaksanaan Rakernas didasari pada Ambon sebagai epicentrum penting musik di Indonesia. Selain itu juga dalam rangka mendorong agenda Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemkot Ambon untuk menjadikan Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
Tantowi menjelaskan persyaratan yang ditetapkan oleh UNESCO untuk menjadikan satu kota sebagai Kota Musik Dunia memang tidak mudah. Di samping masyarakat yang kehidupan sehari-harinya tidak terpisahkan dari musik, berbagai kelengkapan terkait infrastruktur seperti lembaga pendidikan, museum, tempat pertunjukan harus juga terpenuhi. Karena itu segenap pemangku kepentingan dari daerah sampai dengan pusat harus mau bekerjasama.
"Pappri sebagai organisasi profesi tertua di Indonesia siap mendukung program ini. Bersama-sama rakyat dan Pemerintah Maluku, Pappri ingin menjadikan Ambon sebagai Kota Musik Dunia berdampingan dengan beberapa kota yang telah lebih dahulu ditetapkan oleh UNESCO seperti Vienna, Glasgow, New York dan lain-lain," kata Tantowi dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 28/10).
Tantowi menambahkan bahwa Rakernas ini akan mengevaluasi kinerja organisasi di berbagai tindakan, membahas program dan berbagai issue aktual terkait organisasi dan diakhiri dengan seminar tentang Penguatan Kelembagaan Subsektor Musik.
Pappri adalah organisasi profesi musik tertua di Indonesia, berdiri di tahun 1983 dengan keterwakilan di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Sebagai organisasi profesi, Pappri telah dan terus berkontribusi terhadap peningkatan marwah dan tingkat hidup para pelaku musik di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan Pemerintah yang berpihak kepada para penggiat musik.
[ysa]