Berita

Net

Hukum

SBY Disebut Paling Bertanggung Jawab Hilangnya Dokumen Munir

SENIN, 17 OKTOBER 2016 | 18:51 WIB | LAPORAN:

Setara Institute menilai Presiden RI ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas hilangnya dokumen tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib yang hilang dari arsip Sekretariat Negara.

Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menegaskan kalau TPF dibentuk dan bekerja untuk SBY pada tahun 2005. Nah, selama 10 tahun memimpin, SBY memiliki kewajiban hukum dan moral untuk menindaklanjuti rekomendasi laporan akhir TPF. Namun, SBY kala itu tidak melakukan apapun dan bahkan tidak merawat laporan yang ada.

"SBY tidak bisa diam membisu atas putusan KIP (Komisi Informasi Pusat) yang memerintahkan Kemensesneg membuka dokumen TPF. Sekalipun perintah KIP itu ditujukan pada Sekretariat Negara sebagai institusi, SBY secara moral tetap memiliki kewajiban untuk menjelaskan keberadaan dokumen itu kepada publik," jelas Bonar kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/10).


Setidaknya, lanjut Bonar, selama 10 tahun memimpin SBY telah gagal menuntaskan kasus yang disebutnya sendiri sebagai 'the test of our history'. Dan SBY harus memastikan rezim baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) memiliki akses atas laporan kerja TPF sehingga bisa dituntaskan.

Apalagi seperti yang disampaikan mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra bahwa SBY sama sekali tidak memberikan mandat apapun kepada Yusril atas laporan akhir TPF.

"Dengan demikian, hanya pada SBY bisa diperoleh penjelasan di mana dokumen tersebut berada," tegas Bonar. [wah]   

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya