Berita

Bisnis

Sisa 2 Tahun, Menteri ESDM Yang Baru Harus Tentukan Prioritas

SABTU, 15 OKTOBER 2016 | 16:29 WIB | LAPORAN:

Menteri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang baru dilantik kemarin, Ignasius Jonan, harus bisa beradaptasi dan dengan cepat dalam mempelajari kebijakan-kebijakan di kementerian tersebut.

Sebab, efektivitas masa kerja Jonan hanya berkisar dua tahun. Sebab, satu tahun lagi akan disibukkan kampanye Pemilu 2019.

"Menurut saya perlu sekali belajar dengan cepat dan harus membuat prioritas-prioritas kebijakan," ujar Director Institute for Essential Services Reform, Fabby Tumiwa, dalam diskusi "Pekerjaan Lama untuk Menteri Baru" di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10).


Febby menilai tantangan Jonan dalam membuat prioritas kebijakan yakni mensinergiskan mandat Presiden dan kepentingan publik. Seperti menstabilkan harga gas yang berkitan dengan kebutuhan masyarakat hingga isu perpanjangan kontrak Freeport di Papua yang sering diingatkan Presiden.

"Freeport ini harus hati-hati, karena publik juga melihat. Jangan samapai timbul anggapan Presiden tidak punya kepedulian dengan Papua. Jadi tantangan sekarang membalance, kebijakan atau keputusan yang membuat presiden oke, pelaku usaha oke publik juga oke," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Said Didu, mantan Sekmen BUMN yang juga Staf Khusus Menteri ESDM era Sudirman Said, juga menyoroti kebijakan prioritas Jonan kedepan dalam penetapan harga gas.

Menurutnya, penentuan harga gas harus mengedepankan kajian mendalam. Tidak seperti sebelumnya yang menetapkan harga gas bumi 6 USD per MMBTU.

"Cara-cara menentukan harga terhadap gas harus dihindari. Karena anggka 6 USD itu membuat risau investor, sehingga semua berdampak kenaikan. Jadi menentukan harga harus dihindari sebelum ada kajian yang mantap," pungkasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya