Berita

Ahok/Net

Hukum

Netralitas Dipertanyakan, Polri Harus Jawab Dengan Memproses Ahok

RABU, 12 OKTOBER 2016 | 22:24 WIB | LAPORAN:

Netralitas kepolisian diuji dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) setelah akun Twitter TMC Polda Metro Jaya memposting permintaan maaf Ahok atas pernyataannya di hadapan masyarakat Kepulauan Seribu.

"Netralitas Polri dipertanyakan publik setelah memposting permintaan maaf Ahok tersebut. Dan untuk menjawab pertanyaan publik, Polri harus membuktikannya dengan memproses Ahok secara hukum dan dapat meningkatkan statusnya menjadi tersangka," kata pemerhati politik Panji Nugraha kepada redaksi, Rabu (12/10).

Dia menilai, persoalan Ahok kini murni masuk dalam ranah hukum, walaupun akan berdampak politis menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, yang perlu digarisbawahi oleh kepolisian adalah upaya penegakan hukum harus tegak lurus dan tidak boleh tebang pilih. Selain juga harus menuntaskan laporan-laporan yang masuk terkait penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan Ahok selama ini.  


"Dalam mengusut kasus pidana Ahok hal tersebut merupakan poin positif Polri yang dapat meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap institusi Polri," kata Panji.

Menurutnya, proses hukum terhadap Ahok harus tetap berjalan dan tidak perlu menunggu proses politik yang sedang berlangsung. Karena jika dinilai dari konteks, kasus Ahok adalah kasus hukum bukan politik sehingga Polri tidak perlu menunggu-nunggu waktu tepat untuk memproses sesuai prosedur.

"Secara obyektif persangkaan untuk dua alat bukti sudah terpenuhi dengan pengakuan Ahok dan maklumat MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang dapat menjadi acuan kasus tersebut," tegas Panji yang juga direktur eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI). [wah]   

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya