Berita

Pengungsi anak/BBC

Dunia

Studi: Setiap Detik, Satu Gadis Di Bawah Umur Jadi Pengantin Anak

SELASA, 11 OKTOBER 2016 | 16:29 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Setiap detik ada satu anak perempuan di bawah usia 15 tahun yang menikah.

Begitu hasil studi yang dilakukan oleh LSM HAM yang menangani masalah anak-anak, Save the Children.

Dalam studi tersebut ditemukan bahwa anak-anak perempuan yang berusia setidaknya 10 tahun dipaksa untuk menikah dengan pria yang jauh lebih tua dari mereka di sejumlah negara seperti Afghanistan, Yeman, India dan Somalia.


Menurut Save the Children, pernikahan dini merupakan hal yang memprihatinkan. Hal semacam ini banyak terjadi karena masalah konflik, kemiskinan dan krisis kemanusiaan.

"Gadis-gadis yang menikah terlalu dini sering tidak dapat bersekolah, dan lebih mungkin untuk menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan dan pemerkosaan. Mereka jatuh hamil dan terkena IMS (infeksi menular seksual) termasuk HIV," kata kata CEO Save the Children International Helle Thorning-Schmidt.

Laporan berjudul "Every Last Girl" itu mengatakan anak perempuan yang terkena dampak konflik lebih mungkin untuk menjadi pengantin anak.

Ia mengatakan banyak keluarga pengungsi menikahkan anak perempuan mereka sebagai cara untuk melindungi mereka terhadap kemiskinan atau eksploitasi seksual.

Selain itu, krisis kemanusiaan di suatu negara juga mendorong meningkatnya jumlah pengantin anak.

Seperti wabah Ebola di Sierra Leone beberapa tahun lalu di mana ditutupnya sekolah menyebabkan sekitar 14.000 kehamilan remaja.

Badan anak-anak PBB, Unicef, memperkirakan bahwa jumlah perempuan menikah di masa kecil akan tumbuh dari 700 juta saat ini menjadi sekitar 950 juta pada tahun 2030 mendatang. [mel]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya