Berita

Bisnis

Debat Trump Vs Clinton Putaran Kedua Tidak Pengaruhi Pasar Finansial

SELASA, 11 OKTOBER 2016 | 10:59 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Nuansa perdagangan di pasar finansial pada pembukaan pekan ini kurang jelas karena tajuk utama tentang hasil referendum Uni Eropa dan anjloknya harga minyak di akhir pekan lalu mengganggu sentimen investor.

Alasan lain, kata Jameel Ahmad dari Forextime, dari awal perdagangan yang tidak tegas ini mungkin karena perhatian investor tersedot oleh Debat Pilpres Clinton vs Trump putaran kedua yang berlangsung di malam harinya yang membuat Peso Meksiko kembali menguat signifikan karena harapan Donald Trump untuk menjadi Presiden AS semakin tipis.

"Reaksi pasar secara keseluruhan terhadap debat putaran ke-2 ini jauh lebih tidak volatil dibandingkan putaran pertama, mungkin karena probabilitas kemenangan kedua kandidat dalam pilpres AS jauh lebih ketat saat itu," katanya dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 11/10).


"Donald Trump saat ini sepertinya semakin terasing dari partai politiknya sendiri setelah komentar dalam rekaman tahun 2005 yang beredar telah menjadi langkah bunuh diri dalam kampanye pilpres Trump," sambungnya.

Menurut Jameel Ahmad, perhatian dunia finansial sepertinya masih akan tertuju pada Pound Inggris dalam pekan mendatang, terutama setelah Pound Inggris mengalami "flash crash" pada hari Jumat pagi. Ia tidak terkejut apabila Bank Sentral Inggris (BoE) mengeluarkan komentar terbuka tentang peristiwa terkini terkait Pound Inggris setelah Menteri Keuangan Philip Hammond menanggapi peristiwa pekan lalu dengan mengatakan bahwa turbulensi pasar tersebut sudah dapat diduga.

"Pemerintah Inggris akan segera mencoba mengaktifkan Pasal 50 dan memulai proses negosiasi untuk keluar dari Uni Eropa sehingga GBP akan semakin tertekan," ungkapnya.

Menurut dia, posisi BoE sangat sulit karena GBP saat ini berada dalam level terendah dalam satu generasi terakhir, walaupun Inggris tetap salah satu ekonomi dengan kinerja terkuat dibandingkan negara-negara maju lainnya. Walaupun peluang BoE bergerak untuk menstabilkan GBP melalui intervensi langsung teramat kecil saat ini, BoE mungkin saja akan menyampaikan kemudian bahwa lemahnya GBP dapat menimbulkan risiko terlampauinya target inflasi 2 persen dan ini dapat menghambat pelonggaran moneter lebih lanjut.

"Pound Inggris atas dolar AS saat ini berusaha bertahan di level 1.24 namun sentimen beli terhadap mata uang ini berada di level yang sangat lemah sehingga saya memprediksi GBP akan terus melemah selama beberapa bulan mendatang," jelanya. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya