Berita

Foto/Net

Pertahanan

Celaka Kalau Jatuh Ke Tangan Teroris

183 Detonator Dicuri Dari PT Adaro
SABTU, 08 OKTOBER 2016 | 10:06 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Lagi, ratusan detonator hilang dicuri. Kali ini, milik PT Adaro. Jika 183 detonator itu jatuh ke tangan teroris, celaka!

Detonator milik PT Adaro Indonesia itu dicuri di gedung bahan peledak di Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong. Kalimantan Selatan.

Ratusan detonator itu dicuri pada Rabu (5/10) malam. Saat itu, hujan memang mengguyur wilayah itu sejak Selasa (4/10) malam.


Belum diketahui secara pasti lewat mana para pencuri ini masuk gudang. Diduga, pencuri masuk melalui lubang ventilasi udara.

PT Adaro, perusahaan pemegang izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) itu mengakui hilangnya detonator mereka.

"Benar, Rabu (5/10) dinihari telah terjadi pencurian barang operasional pertambangan berupa detonator di salah satu warehouse PT Adaro Indonesia, kejadian itu sudah kita serahkan ke kepolisian untuk ditindaklanjuti," jelas General Manager Hubungan Eksternal PT Adaro Indonesia Rizki Dartaman.

Pasca pencurian itu, PT Adaro menghentikan sementara kegiatan peledakan di sejumlah lokasi tambang mereka yang tersebar di Kabupaten Tabalong, Balangan maupun Barito Timur Kalimantan Tengah.

Sementara itu, Polda Kalsel telah membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus ini. Kapolda Kalsel Brigjen Erwin Triwanto langsung berangkat ke Tabalong mengeceknya pada Kamis (6/10) siang.

Kemarin, Kapolda menyatakan, saat ini anggotanya masih berada di lapangan melakukan penyidikan kasus hilangnya detonator ini. "Anggota masih di lapangan, saya kemarin juga langsung kesana. Dari perhitungan jumlah detonator yang hilang sebanyak 183 buah," terang Erwin.

Menurutnya, detonator itu terbungkus dalam tiga dus. Satu dusnya berisi 60 buah. Sementara tiga lagi, dalam kondisi "ketengan" alias sudah dibuka.

Hilangnya detonator PT Adaro itu bisa berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. Teroris misalnya. "Celaka itu, berbahaya kalau ada di tangan teroris," wanti-wanti Pengamat Terorisme Mardigu WP kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Menurut Mardigu, detonator adalah komponen penting dalam membuat ledakan. "Tinggal dikasih potasium nitran dan ignition, jadi bom. Detonator itu penting, jangan sepelekan," tegasnya.

Pengamat Intelijen Wawan Purwanto menyatakan, bisa jadi berbahaya jika pelaku pencurian ribuan detonator itu adalah teroris. "Kemungkinan itu ada. Tentu akan berbahaya jika pelakunya adalah orang yang memahami bahan peledak dan merencanakan peledakan," katanya.

Namun, detonator tak bisa berdiri sendiri. Dia hanya berfungsi sebagai pemantik atau sumbu bom. Butuh bahan-bahan lain untuk menciptakan sebuah bom. Misalnya, Wawan menyebut, C4, blackpowder, potasium, serta bahan-bahan yang berefek melukai seperti paku gotri.

"Nah, kalau untuk ribuan detonator, mau bikin berapa bom? Biayanya berapa? Memang ada uangnya? Kalaupun ada donatur, mau ledakkan di mana? Simpan di mana? Sudah pasti terdeteksi polisi," tutur Wawan.

Dilihat dari kasus pencurian detonator sebelumnya di Semarang, Kalteng, dan Riau, pelaku pencurian tidak mengetahui barang yang mereka curi. Maka, mereka mengambil sebanyak-banyaknya. "Buktinya, waktu polisi menemukannya, yang di Semarang itu, ditaruh di sebelah pohon di lapangan, padahal berisiko, banyak mudharatnya. Mereka tak tahu mau simpan di mana, jual ke mana," ulas Wawan.

Dia pun meminta masyarakat tak panik. Namun juga tak menutup mata jika menemukan barang-barang yang mencurigakan.

Sebelumnya, Januari 2016, ribuan detonator yang ada gudang penyimpanan milik PT Riau Bara Harum (RBH) di Indragiri Hulu, Pekanbaru juga hilang dicuri. Pencurian dilakukan Jumat (8/1) petang sekitar pukul 19.30 WIB. Gudang ini dibobol maling saat sedang dalam kondisi kosong.

Perusahaan tambang batu bara ini diketahui sudah tutup sejak awal tahun 2015. Gudang penyimpanan bahan peledaknya sudah tidak dijaga lagi pihak perusahaan, sehingga hanya polisi yang biasa berpatroli dan mengeceknya.

Dengan membobol ventilasi udara, pelaku pencurian masuk ke tiga lokasi. Ketiganya yakni gudang amonium nitrat, gudang detonator dan gudang dinamit.

Pencurian baru diketahui Sabtu (9/1) siang, saat petugas Satuan Intelkam Polres Inhu bersama pengurus gudang melakukan pengecekan rutin di dalam gudang penyimpanan bahan peledak itu. Hasil pengecekan kami diketahui sebanyak 1.307 detonator elektrik telah hilang dari gudang itu. Rinciannya, elektrik detonator 332 unit dan detonator sebanyak 975 unit. Selain itu, pernah juga terjadi di Kalimantan Tengah dan Semarang. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya