Berita

Foto/Net

Bisnis

Ramalan Bank Dunia, Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini 5,1 Persen

KAMIS, 06 OKTOBER 2016 | 08:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

World bank (Bank Dunia) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini lebih baik dari 2015 yang hanya mencapai 4,79 persen. "Pertum­buhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai 5,1 persen. Dan, tahun depan bisa tumbuh 5,3 persen," kata Ekonom Senior Bank Dunia Hans Anand Beck di Jakarta, kemarin.

Dia menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sta­bil. Namun, dia mengingatkan pemerintah untuk terus mewas­padai perkembangan ekonomi global. Antara lain, perlambatan ekonomi dan kelanjutan ketidak­pastian kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Dia memuji capaian program pengampunan pajak (tax am­nesty). Menurutnya, dana yang masuk melalui program tax amnesty dapat meningkatkan pendapatan negara dan pada akhirnya membantu meningkat­kan pertumbuhan ekonomi Indo­nesia. "Tax amnesty diprediksi dapat menaikkan kinerja ekonomi," katanya.


Selain tax amnesty, Beck juga memuji langkah Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati memangkas anggaran ratusan triliun di APBN-P 2016.

"Saya pikir di kebijakan fiskal, kita melihat dengan seksama detailnya anggaran 2016 dari situasi yang ada saat ini, Menteri Keuangan merevisi anggaran dengan memotong belanja," kata Beck.

Beck berharap, paket ke­bijakan yang dikeluarkan pe­merintah bisa berjalan efektif. Sehingga, paket kebijakan bisa membantu mengerek laju per­tumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Ka­wasan Asia Timur dan Pasifik, Sudhir Shetty memproyeksi, beberapa negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia akan tumbuh positif smapai 2018. "Pada 2018, per­tumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5 persen," terangnya.

Hanya saja, Shetty menggaris bawahi, pertumbuhan tersebut dapat dicapai bila terjadi kenai­kan investasi publik, bertam­bahnya penerimaan negara, dan kesuksesan memperbaiki iklim investasi.

Shetty memperkirakan Filipina akan menjadi negara di ASEAN yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun ini dengan mencapai 6,4 persen.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa memperkira­kan untuk laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Timur dan Pasifik masih akan stagnan hingga tiga tahun ke depan.

Sementara China sebagai negara ekonomi terbesar di Asia diprediksi masih mengalami pelambatan, dari 6,7 persen ta­hun ini menjadi 5,5 persen di 2017, serta 6,3 persen di 2018. Sementara untuk negara lain di kawasan tersebut, Bank Dunia memproyeksikan pertumbu­han ekonomi akan stabil di 4,8 persen pada tahun ini, tumbuh 5 persen di 2017, dan naik tipis 5,1 persen di 2018. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya