Berita

Foto/Net

Bisnis

Hore... Petani Lebih Sejahtera

RABU, 05 OKTOBER 2016 | 09:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) untuk September 2016 sebesar 102,02 persen, menga­lami kenaikan 0,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Biro Humas dan Infor­masi Publik Kementerian Perta­nian Agung Hendriadi mema­maparkan lebih detail mengenai laporan kenaikan NTP.

Dia menjelaskan, kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,73 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,28 persen.


"Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan NTP tertinggi. Dan, Provinsi Lampung tercatat mengalami penurunan terbesar, yakni 1,15 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya," ujar Agung di Jakarta, kemarin.

Sekadar informasi, NTP meru­pakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Dan, daya beli menjadi salah satu indikator melihat kesejahteraan. Karena, biasanya semakin tinggi daya beli petani diartikan hidup petani lebih sejahtera.

Agung menyebutkan, walau­pun NTP naik, pada bulan September 2016 terjadi inflasi pedesaan di Indonesia sebesar 0,32 persen. "Inflasi tersebut disebabkan oleh naiknya selu­ruh indeks kelompok konsumsi rumah tangga," terangnya.

Selain NTP, Agung mengung­kapkan, Nilai Tukar Usaha Ru­mah Tangga Pertanian (NTUP) nasional September 2016 sebe­sar 110,69. Angka tersebut naik 0,56 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

NTUP merupakan rasio indeks harga yang diterima petani dari usaha pertanian dengan indeks harga yang dibayarkan mereka untuk pengeluaran usaha perta­niannya. Biasanya, angka 100 menjadi acuan.Jadi, baik NTP maupun NTUP lebih dari 100 diartikan surplus, bila sama dengan 100 adalah impas. Se­mentara jika angka yang didapat kurang dari 100 berarti petani mengalami kerugian. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya