Berita

Ilustrasi/net

Bisnis

Harus Ada Sistem Yang Membuat Semua Keuntungan Pertamina Kembali Ke Konsumen

SENIN, 03 OKTOBER 2016 | 13:36 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diingatkan untuk terus memperbaiki sistem kebijakan sebelum penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Harus ada perbaikan sistem sebelum BBM dinaikkan," kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, kepada wartawan, Senin (3/10).

Perbaikan sistem yang dimaksudnya adalah terkait pengelolaan komponen pajak dan komponen penerimaan PT Pertamina (Persero) Tbk selaku operator.


Artinya, ada berapa komponen keuntungan Pertamina di atas 10 persen yang harus dibuka. Kalau harga minyak dunia turun dan keuntungan melebihi dari yang diatur, keuntungan itu harus disimpan.

"Ini kan uangnya uang konsumen, uang ini harus disimpan di BLU, misalnya," tambah Marwan.

Jika sewaktu-waktu harga minyak mentah naik kembali, maka tidak perlu terburu-buru menaikkan harga BBM karena ada kompensasi dari harga minyak waktu rendah.

"Atau bisa mengurangi kenaikan itu tidak sebesar seharusnya. Kalau memang mau naikkan harga, harus konsisten dengan aturan yang ada, tapi sekaligus melakukan perbaikan terhadap sistem pengelolaan dana migas ini melalui dana stabilisasi," ujarnya.

Penerapan sistem dana stabilisasi tersebut, jelasnya, untuk dikelola oleh BLU. Aturan yang menetapkan Pertamina tidak boleh rugi sudah ada di dalam Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden soal Minyak dan Gas.

"Jadi bukan kita tidak memperhatikan Pertamina. Tapi kalau ada kelebihan (keuntungan) mekanisme seperti apa untuk dikembalikan ke konsumen? Itulah perlunya dana stabilisasi. Untuk itu, PP atau Perpres soal Migas harus diperbaiki agar pengelolaan dana stabilisasi itu punya landasan hukum," jelasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya