Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Romo Syafi'i: KPK Sekarang Bekerja Sesuai Pesenan

SABTU, 01 OKTOBER 2016 | 00:51 WIB | LAPORAN:

. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memperpanjang status pencekalan bos Angung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus reklamasi pantai Jakarta bagian utara oleh Pemda DKI Jakarta, dalam hal ini Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Anggota Komisi III DPR, Muhammad Syafi'i menganggap tindakan tersebut menandakan bahwa komisi anti rasuah yang sekarang sudah berbeda dengan para pendahulunya pertama kali mendirikan. Dimana menurutnya, KPK yang sekarang memiliki nuansa tebang pilih kasus.

"Nuansa tebang pilih bukan sesuatu yang bisa dibantah lagi oleh KPK. Kita bandingkan saja kasus-kasus yang sudah memiliki dua alat bukti, sudah melalui temuan BPK, itu bisa tidak ditindaklanjuti KPK," ketusnya ketika dihubungi, Jumat (30/9).


Politisi Partai Gerindra ini kemudian membandingkan kasus Sumber Waras yang diduga melibatkan Ahok dengan operasi tangkap tangan terhadap Ketua DPD RI Irman Gusman.

"Seperti kasus Sumber Waras misalnya, sementara ada persoalan yang sebenarnya akan sulit mencari alasan mengapa masuk wilayah kerja KPK itu misalnya penangkapan Irman Gusman," bebernya.

Menurut pria yang karib disapa Romo Syafi'i ini, KPK dibawah pimpinan Ketua Agus Raharjo, dan keempat wakilnya, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode Muhammad Syarif sesungguhnya bekerja sesuai pesanan saja. Makanya dia menduga kasus tersebut kasus tersebut akan menguap begitu saja.

"Jadi, KPK ini sudah bekerja atas pesanan pihak-pihak. Jadi kalau Aguan kemudian tidak diperpanjang cekalnya, ya kita pahamlah, dia saja hadir ‎ke acara presiden, ya toh. Dan tidak tertutup kemungkinan kasusnya akan menguap begitu saja, sama seperti kasus Century, sama seperti kasus BLBI. Tapi kalau kasus-kasus kecil apalagi terkait dengan anggota DPR, pasti kerja KPK itu super kilat, super gesit," tukasnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya