Berita

BNPB/Net

Politik

BNPB Jalin Kerja Sama Bidang Medsos Dengan Kampus AS

JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 | 13:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Penanggulangan bencana harus dituntut cepat, tepat dan akurat. Bencana terjadi tanpa mengenal waktu, kapan saja bisa terjadi. Keterlibatan masyarakat dan media sangat penting dalam mengkhabarkan kejadian bencana yang kemudian diikuti respon bersama.

Untuk mengurangi dampak dan mempercepat respon bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Urban Risk Lab Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, untuk mengembangkan sistem pemetaan bencana yang cepat berbasis pada media sosial alias medsos.

Dalam rilisnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan MIT adalah institusi riset dan universitas terkemuka di dunia yang terletak di Kota Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat. MIT memiliki departemen yang mengkhususkan diri pada sains dan penelitian teknologi.


"Sistem pemetaan bencana yang akan dibangun dinamakan PetaBencana.id," ujar Sutopo, Jumat (30/9).

PetaBencana.id adalah peta berbasis medsos yang akan menampilkan informasi bencana secara real time. Selain mengintegrasikan medsos, peta ini juga nantinya akan diintegrasikan dengan layanan pesan instan WhatsApp. Dengan integrasi ini, warga diharapkan dapat berbagi informasi bencana dengan warga lain dan pemerintah secara cepat dan mudah.

Untuk langkah awal maka PetaBencana.id dibangun di tiga kota yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Kota-kota ini dipilih karena ketiganya termasuk kota metropolitan di Indonesia dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan termasuk daerah rawan bencana. Untuk memudahkan koordinasi, BPBD di masing-masing kota/provinsi akan dilibatkan dalam menjalankan peta ini.

Jelas Sutopo, PetaBencana.id adalah sebuah proyek yang diinisiasi oleh Urban Risk Lab di MIT yang bertujuan untuk mengembangkan CogniCity Open Source Software (CogniCity OSS) sebagai sebuah platform gratis dan terbuka untuk manajemen kebencanaan di kota-kota besar di Asia Selatan dan Tenggara. Sebagai bagian dari proyek InAWARE Fase II, didukung oleh USAID dan melalui kerja sama dengan Pacific Disaster Center (PDC) dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT), PetaBencana.id akan dikembangkan oleh Urban Risk Lab MIT di Jabodetabek, metropolitan Surabaya, dan metropolitan Bandung.

"Studi awal menggunakan platform CogniCity OSS telah dilakukan pada tahun 2013-2016 sebagai bagian dari proyek riset terapan PetaJakarta.org, yang dapat diakses di www.petajakarta.org," ungkapnya.

Bagaimana cara kerjanya? Sutopo menjelaskan, PetaBencana.id menawarkan sebuah peta bencana berbasis web, yang memvisualisasikan informasi kejadian bencana secara real time dan mengelompokkan laporan kejadian bencana sesuai wilayah administratif. Laporan dari warga yang beredar di media sosial dan platform pesan instan dikumpulkan oleh CogniCity OSS, yang selanjutnya dapat diverifikasi oleh instansi berwenang.

"Platform ini mengintegrasikan media baik sosial maupun digital dan pesan instan secara real time, serta data terkait infrastruktur yang vital tanpa biaya tambahan," tambahnya.

Terakhir, terang Sutopo, platform ini membantu warga untuk berbagi data mengenai bencana secara mudah, terbuka, dan real time.

"Untuk mewujudkan peta ini, BNPB juga bekerjasama dengan Pacific Disaster Center dan Humanitarian OpenStreetMap Team. Rencananya peta ini akan diluncurkan pada awal 2017," tutupnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya