Berita

Andy William Sinaga/Net

Nusantara

PILKADA JAKARTA

Andy William: Peluang Ahok-Djarot Masih Berat

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2016 | 02:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Peluang Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 dinilai belum tentu mulus alias masih berat.

Demikian diungkapkan analis politik dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga kepada redaksi, Kamis (22/9).

Alasannya menurut Andy William, friksi yang masih kuat di tubuh partai pendukung Ahok-Djarot seperti PDIP dan Partai Hanura, termasuk Partai Golkar.


"Sebagaimana diketahui, garis keras di Fraksi PDIP Jakarta yang menolak Ahok adalah gembong Warsono, Edi Marsudi, dan mantan Plt Ketua DPD Jakarta Bambang DH. Selain itu kader-kader Partai Hanura Jakarta yang menolak Ahok seperti Mohammad Guntur, Rahmad HS dan Bustami," ucapnya.

Jelas Andy William, dengan adanya friksi itu tidak tertutup para kader penentang Ahok di partainya tersebut dapat mempengaruhi kelompok akar rumput untuk berseberangan dengan keputusan partai, untuk tidak memilih Ahok-Djarot.

"Isu-isu yang dimainkan oleh para penentang Ahok baik yang di PDIP dan Partai Hanura yang mayoritas basisnya berada di sekitar pinggiran Jakarta selain masalah sara adalah program penggusuran yang menurut mereka mencederai wong cilik sebagai basis PDIP dan Hanura," ujarnya.

Selain itu, lanjut Andy William, partai politik diluar pendukung Ahok-Djarot, seperti Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP dan PKB apabila bersatu dan sepakat mencalonkan calon yang berkredibilitas tinggi, maka berpotensi dapat menumbangkan pasangan yang diusung PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem - Ahok-Djarot.

"Bisa saja partai tersebut mengusulkan lawan sepadan, seperti Anis Baswedan-Budi Waseso, atau menyandingkan Rizal Ramli-Anis Baswedan. Apabila Rizal Ramli-Anis Baswedan disandingkan, bisa saja mengalahkan Ahok-Djarot. Dikarenakan dapat membawa isu-isu yang bersifat sosial selain pengggusuran, reklamasi pantai Jakarta sebagai contohnya," ungkapnya.

Intinya, tambah Andy William, dalam Pilkada Jakarta kali ini yang diutamakan adalah strategi dalam menentukan kandidat yang diyakini dapat memenangi pertarungan. Pimpinan partai politik diluar partai pendukung Ahok-Djarot perlu melakukan konsolidasi sesegera mungkin untuk menentukan calon potensial dalam Pilkada Jakarta.

Kemudian, kelompok-kelompok massa penentang Ahok-Djarot seperti korban penggusuran, Bamus Betawi, FPI, kelompok nelayan, buruh, kelompok Islam militan dan kelompok jaringan rakyat miskin kota berpotensi melakukan aliansi dengan partai politik penentang Ahok-Djarot.

"Kalau ini digerakkan maka dapat menjadi potensi penjegal Ahok-Djarot dalam Pilkada Jakarta mendatang," demikian Andy William. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya