Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Waspada Anak Sekolah Jadi Target Baru Pasar Narkoba

SELASA, 20 SEPTEMBER 2016 | 05:08 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Maraknya anak usia sekolah mengonsumsi zat adiktif sangat memprihatinkan. Terlebih mereka sebagai generasi yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa.

"Sangat memprihatinkan sekali. Dimana, anak usia sekolah seharusnya fokus belajar tapi malah dinodai dengan hal-hal yang merusak masa depan mereka," ujar Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa saat kujungan di IPWL Lingkar Harapan Banua Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (19/9).

Jelas Mensos, ada beberapa jenis narkoba yang popular di kalangan anak usia sekolah seperti zenit. Tak pelak, ada sebagian yang sudah adiksi harus mengosumsi tiga keeping atau 30 tablet dalam sehari.


"Ini benar-benar yang sangat mengerikan sekali. Betapa, jika sudah ketergantungan yang menimbulkan adiksi sehingga harus mengonsumsi tiga keeping atau 30 tablet dalam sehari," ucapnya.

Pada awalnya, mereka dikenalkan zat itu dari teman-teman sekolah yang disebut sebagai doping. Tapi, apa kaitan doping dengan anak-anak usia sekolah SMP dan SMA. "Ada informasi yang merata di kalangan mereka, bahwa zat yang dikonsumsi itu merupakan sejenis doping, tapi apa gunanya bagi anak seusia SMP dan SMA" kata Mensos.  

Para orangtua agar segera berkoordinasi dengan sekolah, dan pihak sekolah berkomunikasi dengan dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Khusus bagi Dinas Sosial agar berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi.

"Perlu kerjasama lintas kementerian/lembaga dalam penanganan narkoba. Sebab, sudah menjadi bahaya laten yang harus diperangi secara bersama-sama untuk melindungi segenap warga dan generasi bangsa," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Mensos, dari data teranyar penggunaan narkoba di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) menempati urutan ke-17. Sedangkan, Kalsel menempati urutan ke-5 untuk kejahatan narkoba. "Tentu saja, data dan hasil pemetaan ini harus disikapi dengan kewaspadaan dan keseriusan dari seluruh elemen bangsa dan aparatur setempat," pesannya.

Juga, kewaspadaan perlu ekstra dari para orangtua dan sekolah. Ternyata anak usia sekolah itu mengenal dan mengonsumsi narkoba dari teman dan teman juga dari teman yang lainnya. "Lalu, pertanyaan yang mesti diketahui adalah siapa yang pertama kali memberikan barang haram itu secara gratis kepada anak-anak dengan iming-iming doping tapi ternyata kandungannya narkoba," sambung Mensos.

Presiden menyatakan pada Januari 2015, bahwa Indonesia dalam keadaan darurat narkoba. Dalam kondisi seperti ini, harus ada gerakan kewaspadaan dan eduksi terhadap masyarakat tentang bahaya narkoba.

"Kewaspadaan harus menjadi perhatian semua pihak, bisa dimulai di tingkat RT dan RW serta harus ada gerakan eduksi terhadap masyarakat tentang bahaya narkoba. Ingat sekali mencoba narkoba akan ketagihan, sekali ketagian sama dengan menjemput kematian," tandas Mensos. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya