Berita

Sofyan Djalil/Net

Bisnis

Konglomerat Kuasai Jutaan Hektar Lahan, Sofyan Djalil Harus Bela Rakyat

JUMAT, 16 SEPTEMBER 2016 | 15:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah harus berinisiatif untuk melaksanakan redistribusi tanah bagi rakyat sebagai amanat UU 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria.

Desakan tersebut disampaikan Direktur The Indonesian Reform Institute, Syahrul Efendi Dasopang, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL (Jumat, 16/8).

"Kementerian Agraria dan Tata Ruang harus bertindak memastikan agenda Reforma Agraria berjalan secara cepat dan efektif. Segala hambatan hukum yang masih ada, harus diselesaikan," tegas mantan Ketua Umum PB HMI ini.

"Kementerian yang dipimpin oleh Sofyan Djalil harus memastikan posisinya sebagai pembela rakyat, bukan konglomerat. Sebab, Menteri yang sekarang tidak terlihat geregetnya," demikian Syahrul.

Pernyataan Syahrul ini terkait permintaan Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas agar Pemerintah mengambil sebagian besar tanah yang dikuasai konglomerasi untuk dibagikan kepada rakyat miskin. [Baca: Komnas HAM: Bagikan Ke Rakyat, Tak Ada Alasan Pengusaha Kuasai Lahan Jutaan Hektar]

Kemarin Hafid Abbas menjelaskan berdasarkan laporan Bank Dunia pada 15 Desember 2015, sebanyak 74 persen tanah di Indonesia dikuasai oleh 0,2 persen penduduk. Hal itu terbukti ada perusahaan yang didirikan pengusaha keturunan Tionghoa memiliki tanah 5 juta hektar.

Padahal dia menegaskan tak ada alasan bagi seorang pengusaha menguasai tanah seluas itu. Karena Pemerintah harus mengambil sebagian besar tanah yang dikuasai konglomerasi besar di Indonesia dan membagikan kepada kelompok masyarakat miskin.

"Jadi 5 juta hektar tanah yang dimiliki satu orang itu boleh digusur, diambil sebagian oleh negara, dan dibagi ke kelompok miskin, yang sekarang ini Sinar Mas memiliki 5 juta hektar," tegasnya.

Menurutnya, distribusi tanah yang terjadi saat ini menunjukkan negara telah dimiliki sekelompok kecil penduduk. Sementara orang miskin tidak memiliki celah untuk keluar dari kemiskinannya karena mereka tidak mempunyai tanah.

Penguasaan lahan oleh kelompok kecil penduduk ini, katanya menambahkan, berimbas pada maraknya penggusuran di beberapa kota, termasuk di Jakarta. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Ziarah ke Makam Pahlawan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:36

Dinilai Mengolok-Olok Gambar Yesus, Ratu Entok Diadukan ke Polda Sumut

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:21

Habib Rizieq Gugat Jokowi Rp 5,2 Triliun, Ini Respons Istana

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:09

Ini Alasan 116 WNI Lebanon Menolak Dievakuasi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:02

Inflasi Ikut Pengaruhi Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Jokowi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:31

Agustiar Sabran Banyak Dukungan Karena Tekad Tingkatkan Kesejahteraan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:27

Tak Tuntaskan Seleksi, Ombudsman RI Pantas Diduga Tersandera Kepentingan Politis

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:20

Perkuat Sinergitas, 4 Jenderal TNI Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:12

Judi Online Picu 10 Kasus Bunuh Diri dan Ribuan Percerian

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:11

Ketua MPR Diduduki Ahmad Muzani, Tanda Gerindra-PDIP Sejalan?

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:05

Selengkapnya