Berita

Bisnis

Target Tax Amnesty Lamban, Pemerintah Harus Fokus Menyasar Taipan Seperti Sukanto Tanoto

SELASA, 13 SEPTEMBER 2016 | 17:36 WIB

Ekonom Ikhsan Modjo mengatakan, penerapan tax amnesty atau pengampunan pajak hingga saat ini belum efektif membawa aset dari luar negeri ke tanah air.

Ikhsan Mojo mengingatkan, pemerintah sebelumnya telah mengklaim mengantongi data-data aset di luar negeri. "Tapi sampai sekarang belum efektif. Saya meragukan kevalidan data itu," katanya saat dihubungi.

Alhasil, menurut Ikhsan, pemerintah perlu mengubah pendekatan. Caranya, kata dia, pemerintah harus fokus pada taipan-taipan besar  seperti Sukanto Tanoto.


"Pemerintah bisa fokus pada Sukanto Tanoto terlebih dulu. Ini saya rasa dapat sekaligus mengonfirmasi soal data," ujarnya.

Sukanto Tanoto, nenurut Ikhsan, merupakan taipan yang memiliki banyak usaha di Indonesia. Tanoto mendapatkan begitu banyak keuntungan yang membuatnya menjadi kaya raya. Akan tetapi, Tanoto banyak dinilai memiliki banyak kasus yang memperburuk citranya sebagai konglomerat.

Beberapa kasus yang kerap melekat pada orang nomer satu terkaya di Indonesia beberapa tahun lalu adalah seperti penggelapan pajak Asian Agri, pembalakan liar RAPP, dan terakhir adalah kasus nasionalisme Tanoto sebagai buntut pernyataanya yang mengatakan Indonesia adalah ayah angkatnya.

Ikhsan mojo meragukan Indonesia mendapatkan keuntungan dari aktivitas bisnis yang selama ini dimiliki oleh Tanoto. Maka, disarankan Ihsan, pemerintah harus memprioritaskan kepada para taipan seperti Tanoto agar tax amnesty tidak salah sasaran.

Tax Amnesty sudah seharusnya kembali kepada semangat awal dibentuknta UU Tax Amnesty yaitu memberi pengampunan pajak para pengusaha yang selama ini menyimpan hasil kentungan usahanya di luar negeri. Menurut pemerintah, potensi repatriasi dari kelompok pengusaha besar yang menyimpan dananya di luar negeri luar biasa besar, sehingga tax amnesty diharapkan dapat menarik dana yang lebih besar untuk kepentingan pembangunan negara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya