Berita

Bisnis

Luhut Tekankan Lagi Peran Arcandra Menghemat Di Masela

SELASA, 13 SEPTEMBER 2016 | 18:28 WIB | LAPORAN:

Penurunan biaya investasi pengembangan Blok Masela dari US$ 22 miliar menjadi US$ 15 miliar terjadi karena penghapusan biaya-biaya yang tidak diperlukan.

Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Luhut Binsar Panjaitan. Ia sekaligus membantah penurunan nilai investasi Blok Masela di Maluku dikarenakan harga minyak dunia yang jatuh.

"Dulu dibuat 22 miliar dolar AS dengan harga minyak yang sekarang, jadi 22 miliar dollar AS dengan kondisi harga minyak yang sudah rendah," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (13/9).


Luhut menegaskan hal itu untuk menekankan peran mantan Menteri ESDM, Arcandra Tahar, dalam menghemat uang negara di Blok Masela. Peran Arcandra menurunkan biaya investasi sebelum ia dipecat Presiden Jokowi karena ketahuan berstatus warga negara Amerika Serikat. Perhitungan itu dibuat Arcandra setelah ia bertemu operator Blok Masela, Inpex Corporation, pada akhir Juli lalu.

Luhut menjelaskan, salah satu biaya yang dihapus adalah pembuatan pipa gas. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada SKK Migas untuk mengurangi biaya investasi dalam rencana pengembangan atau Plan of Development (POD).

Menurut Luhut, jika dibuat hitungan baru dengan kondisi harga minyak dunia saat ini, maka bisa dipastikan biaya investasinya di bawah US$ 22 miliar.

"Tepatnya berapa, kita tunggu nanti POD (Plan of Development)-nya. Itu kan masih bekerja sama dengan SKK Migas. Banyak hal yang tidak perlu (dibiyai) setelah dilihat," jelasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya