Berita

Rachmawati Soekarnoputri/Net

Politik

Mbak Rachma: Layakkah Jokowi Dipertahankan?

SENIN, 12 SEPTEMBER 2016 | 15:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri menyebut Presiden Joko Widodo mengitervensi Mahkamah Konstitusi (MK) terkait proses judicial review UU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty yang sedang berjalan di MK. Beberapa waktu lalu di Istana Negara Jakarta, Jokowi melakukan pertemuan dengan dua hakim MK Arief Hidayat dan Anwar Usman.

"Rejim ini betul-betul payah dan mabuk kekuasaan. Jokowi kok intervensi Mahkamah Konstitusi, setelah beberapa waktu lalu pimpinan KPK diajak jalan bareng ke luar negeri," kata Mbak Rachma putri Bung Karno itu dalam keterangan resminya kepada redaksi, Senin (12/9).

Jelas Mbak Rachma, Jokowi sudah terlampau sering melanggar etika ketatanegaraan, hukum dan undang-undang, serta sering melakukan kebohongan publik.


Bahkan, lanjut Mbak Rachma, ketika Pilpres 2014 lalu konon kemenangan Jokowi-JK sangat diragukan, apalagi menggunakan cara-cara curang. Malah, kata dia, ada yang mensinyalir dengan cara menyedot suara di KPU. Hal tersebut sudah menjadi rahasia umum, dan sudah pernah disampaikan secara terbuka oleh Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem Akbar Faizal.

"Jadi kredibilitas Jokowi patut dipertanyakan. Layakkah orang macam ini tetap dipertahankan sebagai pemimpin?" sebut Mbak Rachma.

Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) menambahkan, belum lagi Jokowi membiarkan korupsi sistemik tidak diusut, seperti mega skandal BLBI.

Tidak hanya itu, Mbak Rachma juga menuding Jokowi telah membiarkan ekonomi morat-marit dan memaksa rakyat bayar pajak melalui program tax amnesty, membuat hutang besar yang semua ini menjadikan rakyat sengsara seumur hidup, serta membuat negara berada di jurang kemiskinan akibat aset-aset negara digadaikan atau dijual ke tangan asing.

"Cukup sudah penderitaan rakyat, apa rejim ini tidak sadar bahwa yang diperbuatnya? Meniru Soeharto (Presiden Kedua RI) yang mengundurkan diri adalah langkah yang benar (bagi Jokowi)," tukas dia. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya