Berita

Foto: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Bisnis

Jokowi Berharap Dukungan Australia Perangi IUU Fishing

KAMIS, 08 SEPTEMBER 2016 | 13:29 WIB | LAPORAN:

Agenda pertama Presiden Joko Widodo di hari terakhir berada di Laos adalah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di ASEM Villa, Viantiane Laos.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

Tiba di ASEM Villa, Presiden menyambut PM Turnbull dan berfoto bersama.


"Selamat atas kemenangan dalam Pemilu,” ucap Jokowi memulai percakapan.

Usai pertemuan, Menlu Retno memberikan keterangan terkait pembicaraan kedua kepala negara tersebut. Salah satunya adalah kerjasama di bidang ekonomi, khususnya masalah daging yang berkaitan dengan impor sapi maupun peternakan sapi.

"Daging ini tidak hanya terkait dengan impor sapi tetapi juga cattle breeding (peternakan sapi). Itu lebih berkelanjutan tidak hanya masalah beli-membeli tetapi kemudian menjadikan ketahanan pangan kita lebih berkelanjutan," ujar Menlu Retno di hadapan wartawan.

Selain itu, Jokowi dan Turnbull juga berdiskusi tentang terorisme dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang yang berkaitan dengan kontra terorisme.

"Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama kontra terorisme. Kita sudah bekerjasama lama di JCLEC ( Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation ), ini akan ditingkatkan. Kerja sama informasi intelijen dan cyber juga akan kita tingkatkan," terang Menlu Retno Marsudi.                   

Mengingat kedua negara berperan aktif dalam EAS (East Asia Summit) dan IORA (Indian-Ocean Rim Association), oleh karena itu disepakati untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim.

"Australia dan Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mengimplementasikan kerja sama maritim dalam EAS dan terus berperan aktif dalam IORA," imbuhnya.

Agar kerjasama maritim ini menjadi lebih fokus, Jokowi berharap Australia mendukung Indonesia dalam IUU ( Illegal, Unreported, and Unregulated ) Fishing, di mana terdapat konteks blue economy yang juga diusung oleh Australia.

"Jadi yang utama adalah keamanan maritim dan yang kedua adalah kemakmurannya, jadi keamanan maritim dan kemakmuran maritim (maritime security and maritime prosperity)," ujar Menlu Retno Marsudi.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya