Berita

Susi Pudjiastuti/Net

Bisnis

Susi Kecewa, Upaya Menaikkan Kualitas Petani Jadi Sia-sia

Garam Diimpor Besar-besaran
KAMIS, 08 SEPTEMBER 2016 | 08:33 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Kelautan dan Peri­kanan Susi Pudjiastuti mencurahkan rasa kecewanya ter­hadap banyaknya impor garam yang masuk ke dalam negeri.

"Saya merasa pekerjaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sia-sia. Ga­ram sudah cantik, bagus den­gan pemberian geo isolator tapi tidak membantu harga garam dasar di tingkat petani," ungkap Susi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR di Senayan, Jakarta, kemarin.

Pemilik maskapai Susi Air ini menduga ada kepentingan bis­nis yang sangat kuat sehingga importir dapat mengimpor garam dalam jumlah besar.


Susi yakin, jatuhnya harga garam di tingkat petani karena maraknya garam impor. Kondi­si tersebut juga telah membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PTGaram tidak berdaya. "Mereka sulit bersaing sehingga tidak mampu menjual hasil produksinya," imbuhnya.

Susi meminta DPR mem­bantu menyelesaikan masalah itu. Salah satunya dengan mendorong penegakan hu­kum aturan yang melarang impor saat petani panen. "Ka­mi ingin Komisi IV dan VI mendorong supaya tidak ada impor saat masyarakat panen. Dan mengusulkan agar jangan sampai masuk impor garam konsumsi," pintanya.

Dia menuturkan, Kemente­rian Perdagangan (Kemendag) harus diminta berperan untuk mendukung produksi garam di dalam negeri, khususnya garam konsumsi. "Harus ada kebersa­maan dari Kemendag bahwa ini impor selesai. Jangan sam­pai koordinasi ini sia-sia sebab kepentingan bisnis segelintir importir sangat besar di sini," tegasnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron juga me­nyayangkan banyak masuknya garam impor.

Herman mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan ada 45 ribu ton garam masuk ke di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.

"Ini seharusnya tidak terjadi, karena di daerah Cirebon dan Indramayu merupakan petani garam terbesar di Jawa dan sekarang harga garam juga sedang anjlok," kecam Her­man. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya