Berita

Endre Saifoel/Net

Politik

Legislator Nasdem Ini Pesimis Proyek Listrik 35 Ribu MW Terealisasi

RABU, 07 SEPTEMBER 2016 | 08:14 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Proyek pembangkit listrik 35.000 MW diragukan dapat terealisasi sesuai target yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Alasannya, selain terlalu muluk-muluk, proyek tersebut juga tidak didukung oleh komitmen dari pengembang swasta sebagai pihak ketiga.

"Pemerintah memang sudah menyiapkan PPA-nya (Power Purchase Agreement/Perjanjian Jual Beli Listrik). Tapi yang swasta ini yang lamban," kata Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Nasdem Endre Saifoel, Rabu (7/9).

Menurutnya, mega proyek ini sesungguhnya tengah bermasalah bahkan tidak berjalan. Endre mencontohkan pembangunan PLTU di Bengkulu, pulau Baia. PPA-nya sudah berjalan delapan bulan. Namun sampai sekarang belum ada juga persiapannya di lapangan. Padahal disisi lain, tenggat waktu PPA hanya selama satu tahun.


"Yang mempunyai perjanjian agreement dengan PLN itu harusnya melaksanakan secepat mungkin. Tapi sekarang belum juga jalan. Jadi kalau untuk target sampai tahun 2019, saya sangat pesimis tercapai," tandasnya.

Menurut Endre, agar proyek 35.000 MW bisa berjalan pemerintah harus meminta keseriusan dari pihak swasta. Bila perlu mereka diminta untuk menaruh jaminan saat melakukan PPA.

"Sebelum agreement, taruh jaminan tanda keseriusan. Jangan seperti sekarang, mereka setelah mendapatkan agreement dari PLN malah agreement ini dijadikan untuk cari uang, baru dia bangun," tegasnya.

Jaminan kesungguhan tersebut, lanjut Endre, bisa sebanyak 5 persen. Adapun untuk persiapan, bisa diberikan selama satu tahun. "Jadi pasti, kalau gak laksanakan maka duit 5 persen itu menjadi milik negara," tegasnya lagi.

Dalam hematnya, jika pemerintah ingin program 35.000 MW tidak gagal maka langkah pertama yang harus diambil adalah memperbaiki agreement. "Perbaiki agreementnya, kalau nggak maka semuanya akan santai," tegasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya