Berita

Yustinus Prastowo/Net

Bisnis

Yustinus Prastowo: Pemerintah Harus Luruskan Tujuan Tax Amnesty

SABTU, 03 SEPTEMBER 2016 | 13:56 WIB | LAPORAN:

. Tujuan program pengampunan pajak alias tax amnesty harus diluruskan. Tax amnesty sesungguhnya bukanlah sekedar untuk mengejar uang tebusan demi menambal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang tidak mencapai target.

"Kalaupun ada uang tebusan (tax amnesty) sebaiknya diperlakukan sebagai bonus saja," tegas Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo dalam diskusi 'Geger Tax Amnesty' di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9).

Menurut Yustinus, tujuan paling utama dalam penerapan tax amnesty adalah memperluas basis pajak. Yakni bagaimana sebanyak mungkin masyarakat berpartisipasi secara sukarela, dan negara mendapatkan basis pajak yang lebih baik.


"Dengan demikian kita mempunyai kesempatan untuk berada pada titik nol, untuk memulai sistem perpajakan yang baru," imbuhnya.

Nah, selain tax amnesty dan negara mendapatkan basis pajak yang luas, kewajiban pemerintah menurutnya adalah melakukan reformasi dalam perpajakan (tax reform). Pemerintah jangan hanya berhenti pada pengampunan pajak. Setelah diberlakukan, pemerintah juga harus segera lakukan evaluasi untuk mengetahui berhasil tidaknya tax amnesty.

"Setelah itu roadmap perpajakan dijalankan dengan baik," jelas Yustinus.

Nah, setelah melakukan roadmap permasalahan perpajakan, lanjut dia, pemerintah bersama DPR harus segera merevisi UU Perpajakan. Utamanya terkait identifikasi nomor wajib pajak, akses perbankan, penurunan tarif pajak hingga kepastian penegakan hukum.

"Itu harus menjadi satu paket saya kira," tukas Yustinus. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya