Berita

Hariyadi Sukamdani/Net

Bisnis

Apindo: Wajar Pengusaha Khawatir Soal Tax Amnesty

SABTU, 03 SEPTEMBER 2016 | 13:07 WIB | LAPORAN:

. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengakui ada kelemahan dalam beberapa dalam program pengampunan pajak (tax amnesty) sehingga menimbulkan kekhawatiran para pengusaha. Baik itu pengusaha besar maupun pengusa kecil dan menengah.

"Pertama terkait pengisian pernyataan harta. Karena awalnya agak konyol juga, SPT pajak 2015 itu harus didetailkan lagi," jelasnya dalam diskusi "Geger Tax Amnesty" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9).

Yang perlu didetailkan itu menurutnya adalah laporan harta tambahan. "Jadi menurut saya itu cukup fair," lanjut Hariyadi.


Yang kedua, tambah dia, mengenai nilai wajar. Dia menjelaskan bahwa kekhawatiran wajib pajak utamanya terletak laporan harta tambahan mengenai nilai wajar.

"Kalau laporan itu sesuai NJOP misalnya, sesuai harga pasar hari ini yang mungkin dulu dibeli dengan harga 50 juta dan sekarang mungkin harganya 500 juta ya pasti keberatan dong," katanya.

Karenanya, Hariyadi meminta Kementrian Keuangan dan Ditjen Pajak untuk sepakat bahwa apa yang dilaporkan oleh wajib pajak dihitung hanya sesuai dengan nilai perolehan, bukan nilai wajar, dan di kemudian haripun pemerintah tidak boleh mengganggu gugat lagi soal itu.

"Karena waktu itu kenapa kita munculkan, karena ada kekhawatiran Dirjen Pajak itu secara undang-undang itu punya kewenangan untuk mengkoreksi nilai. Jadi kita khawatirkan nanti suatu saat mereka muncul, nah kiosnya kamu harganya tidak hanya 50 juta atau 100 juta, tapi adalah harganya 1 miliar, nah itu jadi masalah, takutnya SPT-nya diutak-atik lagi," tukasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya