Berita

Net

Bisnis

Penurunan Tarif Interkoneksi Untungkan Masyarakat

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2016 | 04:00 WIB | LAPORAN:

Kritik yang dilayangkan PT Telkomsel terhadap penurunan biaya telepon antar operator ang akan diinisiasi pemerintah dinilai tidak masuk akal.

"Interkoneksi bukanlah suatu komoditas untuk mengambil untung dan bukan berpotensi merugikan perusahaan. Penurunan biaya interkoneksi bisa berdampak besar pada efektifitas biaya bagi pengguna telepon. Ini justru menguntungkan rakyat, harus didukung," jelas Sekjen Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Al Akbar Rahmadillah kepada redaksi, Kamis (1/9).

Menurutnya, Telkomsel mengklaim akan mengalami kerugian dari selisih biaya interkoneksi yang diturunkan. Telkomsel dikatakan meminta MTR atau biaya interkoneksi sebesar Rp 285, sementara Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan hasil evaluasi hanya sebesar Rp 204.


"Selisih angkanya Rp81. Ini yang dikalikan MoU dan diklaim sebagai kerugian," beber Akbar.

Adapun, laporan keuangan Telkomsel pada 2015 mencatat bahwa MoU voice adalah Rp 225 per menit, dan jika kerugian Rp 81 dikalikan dengan angka itu maka kerugian mencapai Rp 81 triliun. Jika diakumulasikan selama lima tahun maka mendekati angka Rp 100 triliun atau rugi sebesar Rp 1,5 triliun per bulan. Padahal, uang tersebut adalah hak konsumen sebagai pemakai jasa telekomunikasi.

Sementara itu, operator lain berani menerapkan tarif telepon di bawah Rp 80 per menit. Sehingga disimpulkan operator lain tidak mengambil hak dari masyarakat.

"Cara ini adalah alat penghambat persaingan oleh operator penguasa pasar luar Jawa. Jadi, Telkomsel mengambil hak uang masyarakat," demikian Akbar. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya