Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma meragukan kebenaran motif pemukulan yang dialami Andrew Budikusuma di dalam bus Transjakarta atau Busway beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pengakuan Andrew yang warga keturunan Tionghoa bahwa tanpa sebab yang jelas dikeroyok oleh empat orang tak dikenal berpakaian batik di dalam bus sungguh tidak lazim.
"Apalagi menurut pengakuannya, si pengeroyok pakai menyebut-nyebut nama (Gubernur) Ahok," ujar Lieus kepada redaksi, Rabu (31/8).
Seperti diketahui, Selasa kemarin (30/8) seorang lelaki keturunan Tionghoa bernama Andrew Budikusuma melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya dan mengaku telah mengalami pengeroyokan oleh empat orang di dalam bus Transjakarta. Andrew mengaku dipukuli sekelompok orang kala dirinya berada di atas bus yang berangkat dari Halte Kuningan Barat menuju Halte Pluit pada Jumat lalu (26/8) sekitar pukul 20.30 WIB.
Ia menceritakan, mulanya empat orang pria masuk ke dalam bus yang ditumpanginya di Halte Semanggi. Saat itu kondisi bus sedikit lengang. Andrew berdiri di antara pintu tengah dan belakang bus yang bergandengan. Setelah masuk, menurut Andrew, empat pria langsung berteriak menyebutkan nama Ahok dan langsung memukulinya.
Disinggung atas peristiwa itu, Lieus mengatakan dirinya sangat meragukan pengakuan Andrew.
"Motif pemukulan seperti yang diceritakan Andrew bahwa ia dikeroyok hanya karena wajahnya mirip Ahok terkesan mengada-ada. Lagipula, ngapain pula Ahok yang lagi dimusuhi warga Jakarta naik Busway, itu kurang kerjaan namanya," beber Lieus.
Dia bahkan menengarai cerita tentang pemukulan itu sengaja direkayasa oleh pelapor.
"Bukan kejadiannya tapi motifnya. Bahwa bisa jadi memang ada pemukulan tapi kejadian itu sengaja dibuat untuk mengesankan bahwa Ahok dan para pendukungnya dizolimi," jelas Lieus.
Tambahnya, dalam skala lebih luas bukan mustahil peristiwa itu direkayasa untuk meimbulkan isu suku, agama, ras, dan antar golongan (Sara).
"Bahwa orang Tionghoa yang minoritas diintimidasi karena ada tokohnya yang ingin jadi gubernur," ujarnya.
Karena itu, Lieus meminta kepada aparat kepolisian untuk benar-benar mengusut kasus tersebut. Bukan hanya terhadap peristiwa pemukulannya tapi motif di belakangnya.
"Biar semuanya menjadi jelas duduk soalnya," ujarnya.
Pengusutan secara tuntas motif kasus tersebut sangat penting. Apalagi jika melihat reaksi Gubernur Ahok yang begitu cepat dengan menuduh orang yang memukuli Andrew pengecut dan bahkan mengajak orang itu berkelahi.
"Padahal terhadap banjir yang melanda ribuan orang di Jakarta Selatan saja reaksi Ahok sangat lambat," tegas Lieus.
[wah]