Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

KPK: Jelang Pilkada, IUP Jadi Barang Dagangan Kepala Daerah‎

SELASA, 30 AGUSTUS 2016 | 21:32 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) sengaja didagangkan kepala daerah saat menjelang Pilkada.

Koordinator SDA Direktorat Litbang KPK, Dian Patria, ‎menilai 'penjualan' IUP oleh kepala daerah agar dapat memiliki dana segar untuk melakukan money politic. IUP sebagai 'peluru' menjelang Pilkada memang sengaja direncanakan.

"‎Ada cerita IUP itu dikeluarkan menjelang Pilkada. Sehingga ada yang mengeluarkan IUP secara serentak untuk money politic dan ini by disign," ungkap Dian di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/8).


‎Dian menjelaskan lemahnya koordinasi antarpemerintah pusat, kementerian dan pemerintah daerah (Pemda) menjadi celah bagi oknum kepala daerah untuk memanfaatkan proses pemberian IUP sebagai cara cepat mendapatkan dana kampanye. Salah satunya koordinasi yang lemah antar stakeholder seperti di Kementerian Kehutanan dan Pertambangan.

"Mereka punya data masing-masing dan diketahui ada hutan lindung yang dipakai menjadi hutan produksi dan hutan konservasi yang ditempat untuk IUP. Itu tidak boleh," jelasnya.

Lebih jauh, Dian mengatakan pihaknya bakal menertibkan perusahaan yang memiliki IUP bermasalah, seperti melanggar regulasi dan aturan yang ada. Dengan adanya penertiban ini, KPK berharap akan banyak perusahaan mendapat IUP sesuai regulasi dalam melakukan kegiatan eksporasi di Indonesia.

"‎Kita lihat dan akan kita tertibkan.‎ Agar IUP yang benar saja yang eksis di negara ini. Sebenarnya ‎Pasal 33 (UU 1945) itu untuk siapa sih? Ini agar dia biar kita buat tepat sasaran," pungkasya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya