Berita

Bambang Haryo/Net

Politik

Gerindra Sayangkan Jokowi Yang Sarjana Kehutanan Tidak Bisa Atasi Karhutla

SENIN, 29 AGUSTUS 2016 | 13:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo menyebebutkan Pemerintah bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini tersebar di wilayah Indonesia. Di Kalimantan Barat, sekitar 200 hotspot alias titik api sudah terdeteksi.

Menurut Bambang Haryo, seharusnya Pemerintah berusaha keras untuk mencegah karhutla dengan mempersiapkan infrastruktur, pembasahan hutan, sekaligus peralatan infrastruktur pencegahan dan penanggulangan.

"Presiden Jokowi sangat paham karena beliau lulusan sarjana kehutanan. Pencegahan kebakaran hutan tidak boleh melalui darat dengan prosedur tidak benar, karena ini yg memadamkan kebakaran tidak menggunakan peralatan memadai, masker oksigen, penutup mata sehingga tidak kuat bahkan rawan terhadap kecelakaan selama memadamkan di hutan tersebut," ujar dia, Senin (29/8).


Sesuai janji Jokowi, tegas Bambang Haryo, bahwa tahun 2016 tidak ada karhutla, kini menjadi omong kosong. Hal ini karena tidak dipersiapkannya infrastruktur pencegahan dan penanggulangan karhutla dan bahkan anggaran Kementerian Kehutanan dan Lingkuhan Hidup (KLH) diperkecil, serta SDM yang terbatas dalam memahami penanggulangan pencegahan hutan.

"Dan bila tidak diatasi, kebakaran hutan tahun ini akan jauh lebih besar daripada tahun lalu yang telah memakan korban, baik manusia, hutan seluas 3,5 juta hektar serta fauna yang ada di dalam hutan," ungkapnya.

Bambang Haryo juga menegaskan, janji Pemerintah untuk menangkap pembakar hutan adalah omong kososng karena jumlah titik api di Indonesia tahun 2015 sebanyak lebih dari 3.000 titik dan tersebar di seluruh kepulauan di Indonesia, bahkan hutan Perhutani sekitar 7.000 hektar juga terbakar, namun pelakunya tidak banyak yang tahan.

"Ini bukti bahwa kebakaran hutan bukan karena dibakar seperti yang dikatakan oleh Pemerintah. Sebaiknya Pemerintah tidak perlu mengkambing hitamkan rakyat, yang terpenting adalah melaksanakan tugas tanggung jawabnya sesuai UU. Kita bisa belajar dari negara tetangga Malaysia untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan. Walaupun hutan di Malaysia hanya sekitar 1/4 luas hutan wilayah di Indonesia, tapi infrastrukturnya jauh lebih baik dari Indonesia," demikian Bambang Haryo. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya