Kinerja semakin cemerlang serta kondisi keuangan yang sehat menjadi bukti bahwa PT Pertamina sangat ideal menjadi induk holding BUMN sektor energi.
"Kondisi Pertamina memang sangat baik dan sehat. Entah dilihat dari sisi keuangan, kinerja, dan efisiensi, semua bagus. Pertamina memang layak membawahi PGN (dalam holding)," kata pengamat BUMN Said Didu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/8).
Dia menjelaskan, di antara ratusan BUMN di Indonesia, tahun ini hanya Pertamina yang masuk dalam deretan 500 perusahaan elit dunia. Prestasi ini mengulang tahun sebelumnya, di mana Pertamina juga masuk jajaran perusahaan terkemuka. Sementara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tahun lalu menemani Pertamina pada tahun ini terdepak dari Fortune 500.
Pada pertengahan 2016, kinerja Pertamina disebut mengalami peningkatan dan menjadi salah satu dari sedikit perusahaan migas dunia yang meraih pertumbuhan laba bersih. Pada semester pertama, Pertamina meraup laba mencapai USD 1,83 miliar atau naik 221 persen secara year on year (yoy). Kondisi itu disokong oleh peningkatan kinerja operasi dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan perusahaan.
"Laba Pertamina memang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dan saat ini, laba Pertamina setara dengan 30 persen laba seluruh BUMN di Tanah Air," beber Said.
Menurutnya, kontribusi Pertamina terhadap negara sangat besar. Selain laba yang meningkat, Pertamina merupakan penyumbang terbesar dividen BUMN. Juga menjadi penyumbang pajak terbesar.
"Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) juga tahu persis bahwa Pertamina adalah BUMN yang sangat sehat," kata Said.
Melihat kinerja dan kesehatan yang sangat baik tersebut, Said mengaku tidak heran jika Pertamina sangat layak dan ideal menjadi induk holding BUMN sektor energi. Kondisi itu juga yang diimpikan Menkeu Sri Mulyani yang menginginkan bahwa BUMN Indonesia kuat dan bisa bersaing di level global.
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menyatakan bahwa pembentukan holding BUMN akan bermanfaat bagi Indonesia untuk memperbesar ukuran perusahaan pelat merah maupun perekonomian. Tujuannya supaya Indonesia memiliki BUMN hebat dan menjadi pemain dunia.
Menurutnya, BUMN mencerminkan aset yang bisa dibanggakan sebuah negara. Misinya bukan hanya sekadar orientasi pada keuntungan tapi juga sebagai agen pembangunan. Karenanya, perusahaan plat merah harus dikelola secara profesional supaya bisa bersaing dan menciptakan kesejahteraan rakyat. Di antaranya melalui pembentukan holding.
[wah]