Mensos: Peran Ayah Mencegah Masalah Sosial

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak peran orangtua, terutama para ayah agar kembali ke rumah untuk memberikan perlindungan, pembimbingan, serta pendidikan bagi anak-anak mereka.

Menurut dia, peran para ayah dalam keluarga begitu penting. Apalagi, sebagian besar pendidik dan perawatan anak-anak 99 persen dilakukan para ibu.

"Melalui acara Temu Penguatan Anak dan Keluarga (TePAK) ini menjadi sangat strategis. Sebab di dalamnya dibicaraan tentang solusi bagi anak terlantar, anak jalanan (anjal), serta anak tereksploitasi," ujar Mensos usai membuka acara Gebyar Kreatifitas Anak melalui Pentas Seni di Gedung Aneka Bhakti, Salemba, Jakarta, Selasa (23/8).

"Pesan dari TePAK tersebut, selain mengajak para ayah kembali ke rumah. Juga, untuk memaksimalkan  tanggungjawab dan ada penguatan dan pengawalan terhadap tumbuhkembang anak-anak."

Khofifah menjelaskan, sering kali dari berbagai permasalahan sosial yang muncul, seperti anak terlantar, anjal, dan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) bisa ditemukan untuk proses penguatan tumbuh kembang mereka.

"Perkembangan teknologi dan informasi mempermudah komunikasi bagi anggota keluarga. Seperti menyapa mereka sedang dimana, ada acara liburan apa tidak, dan kegiatan lainnya mengedepankan kebersamaan keluarga, ” jelasnya.

Selain itu, kehadiran format Taman Anak Sejahtera (TAS) merupakan salah satu solusi agar anak tetap mendapatkan hak-hak dasar untuk bermain dan belajar dan bisa tumbung kembang secara normal.

"Saat ini, TAS ada yang berbasis kantor, berbasis pasar dan sebagainya. Namun, masih banyak masyarakat yang belum teredukasi, seperti orangtua bekerja di pasar anaknya ikut di pasar, begitu juga orangtua yang bekerja sebagai nelayan anaknya ikut ke laut, ” katanya.  

Konsep TAS mirip dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) dengan varian umur anak yang lebih luas, bisa jadi ada anak berumur 5 dan 7 tahun, tapi belum sempat belajar dan bermain di TK. [sam]