Berita

Jokowi/Net

Nusantara

Monang Naipospos: Jokowi Diberi Tongkat Dukun Tunggal Panaluan

SELASA, 23 AGUSTUS 2016 | 20:55 WIB

Perdebatan mengenai pakaian yang dikenakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada momen Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Toba Samosir, Sumatera Utara tidak hanya seputar penutup kepala aneh.

Tongkat yang diberikan kepada Jokowi dengan maksud merepresentasikan diri sebagai raja bagi Suku Batak juga dinilai tidak tepat. Diketahui, topi yang dikenakan panitia kepada presiden tersebut menjadi bahan olokan netizen di media sosial karena membuat Jokowi seperti sedang memakai rambut palsu atau wig.

Kali ini, komentar atas tongkat yang diberikan kepada Jokowi selama rangkaian acara karnaval juga muncul dari tokoh masyarakat Batak Monang Naipospos. Menurutnya, tongkat yang diterima Jokowi bukanlah tongkat (Tukkot) Balehat yang merupakan sebutan bagi tongkat raja-raja Batak zaman dahulu, melainkan Tukkot Tunggal Panaluan yang biasanya dipakai oleh para dukun Batak.


"Yang diberikan ke Jokowi itu tongkat Tunggal Panaluan, itu tongkat dukun. Makanya banyak ukiran yang mengandung nilai mistis. Kalau tongkat para raja itu namanya Tongkat Balehat Raja," jelasnya seperti dikutip dari Medanbagus.com, Selasa (23/8).

Monang menjelaskan, Tukkot Balehat Raja terbuat dari kayu pilihan dan berbentuk lurus mirip tongkat komando dengan tinggi mencapai batas telinga sang raja selaku pemiliknya. Kebesaran dan kekayaan raja terlihat dari cincin-cincin perak yang melingkar pada tongkat tersebut termasuk balutan perak pada pegangannya.

"Kalau dia sangat kaya ada juga yang pegangannya itu dari emas," ujarnya.

Monang sangat menyayangkan banyaknya nilai-nilai yang tidak pas yang disematkan kepada Jokowi lewat benda-benda yang tidak tepat selama karnaval. Ke depan, dia meminta agar panitia kegiatan yang menghadirkan tokoh penting seperti Presiden Jokowi selalu membuka diri untuk berdiskusi dengan pemuka adat lokal agar kesalahan serupa tidak terulang.

"Panitia kalaupun dari Istana harus membuka diri lah melibatkan tokoh lokal. Supaya semuanya bisa direpresentasikan sesuai dengan nilai-nilai budaya itu sendiri," tegasnya. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya