Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mempersoalkan kalau akhirnya PDI Perjuangan keluar dari Koalisi Kekeluargaan dengan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Karena PKS sudah mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi jelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Segala kemungkinan yang bakal terjadi sedang kita antisipasi," Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, kepada Kantor Berita Politik RMOLJakarta, Sabtu (20/8).
PKS sendiri saat ini sedang melakukan seleksi beberapa nama figur untuk diusung bersama Sandiaga S. Uno, bila nanti PDIP resmi mengusung Ahok-Djarot.
"Kita juga sedang menggodok beberapa nama yang masuk radar (PKS). Seperti Saefullah, Sjafrie Sjamsoeddin, Budi Waseso dan Deddy Mizwar," ungkapnya.
Meski sudah memiliki beberapa kandidat, namun Dewan Pimpinan Tinggi Pusat (DPTP) PKS belum menentukan yang bakal diusung, dan diajukan PKS ke Koalisi Kekeluargaan nantinya.
"PKS dan partai-partai lain (Partai yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan) ingin menghadirkan pemimpin terbaik bagi warga Jakarta," kata dia.
Seperti diketahui, PKS setuju dengan calon pilihan dari Partai Gerindra yakni Sandiaga S. Uno untuk maju sebagai calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur, di Pilkada DKI 2017.
Peluang PKS untuk koalisi dengan Gerindra sangat besar. Mengingat jumlah suara kedua partai itu memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon di Pilkada DKI 2017, yakni 26 kursi, PKS 11 kursi dan Gerindra 15 kursi. Sedangan syarat minimalnya adalah 22 kursi.
[zul]
