Berita

Suryo Prabowo/Facebook

Politik

Mantan Kasum TNI Masih Belum Tahu Mengapa Dirinya Di-Blacklist Singapura

JUMAT, 19 AGUSTUS 2016 | 15:04 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mantan Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI), Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo, masih belum mendapat kejelasan mengapa dirinya masuk daftar hitam di Singapura.

Berita soal dilarangnya Suryo masuk Singapura berawal dari pengakuannya di media sosial facebook pribadinya.

Ia baru mengetahui dirinya masuk daftar hitam saat transit di Bandara Changi, Singapura, kemarin, dari perjalanan ke Fiji.


Pukul 05.20 waktu Singapura, ia transit untuk mengambil bagasi karena mesti pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta mengikuti perayaan hari kemerdekaan.

Kemudian, saat pemeriksaan, pihak Imigrasi Singapura menahannya sekitar 1 jam.
Ternyata, namanya dimasukkan ke dalam daftar orang yang dilarang masuk ke Singapura. Seingatnya, ia ditanyai macam-macam oleh petugas ISA (Internal Security Act).

"Yang dia tanya kepada saya enggak penting amat, nomor telepon dan alamat email. Sampai sekarang saya enggak tahu di-black list karena apa. Apakah tindakan kriminal, terorisme, korupsi. Petugas itu juga mengaku enggak tahu, karena menurut dia daftar hitam itu terkoneksi dengan sistem," jelas Suryo kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Jumat, 19/8).

Seingatnya juga, petugas itu baru mengetahui dirinya pernah menjabat petinggi TNI setelah bertanya-tanya cukup lama. Kemudian, petugas itu lama berdiskusi di antara dia dan teman-temannya.

"Yang bikin lama itu diskusi dia sama teman-temannya. Dia bertanya ke saya, di sini yang bapak kenal siapa. Saya bilang tanya saja Panglima anda, kenal tidak sama saya," ucapnya masih dengan nada kesal.

Karir militer Suryo Prabowo lulusan Akmil tahun 1976 ini cukup gemilang. Antara lain pernah menjadi Pangdam Jayakarta, Pangdam I/Bukit Barisan, Kasdam di Kodam Siliwangi, Wakil Komandan Paspampres, dan Komandan Batalyon Zeni Tempur 10/2 Kostrad.

Sebelum menjabat Kasum TNI, Suryo Prabowo adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Darat TNI AD. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya