Berita

Foto/Net

Nusantara

KPTIK: SDM Indonesia Bidang TIK Masih Minim

JUMAT, 19 AGUSTUS 2016 | 03:14 WIB | LAPORAN:

. Minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyebabkan Indonesia belum mampu bersaing dengan negara maju lainnya di dunia. Demikian disampaikan oleh Ketua Komite Penyelarasan Teknologi dan Komunikasi (KPTIK) Dedi Yudiant di Jakarta, Kamis (18/8).

"Banyak defenisi salah kaprah soal e-warung, smart city, digital business dan lainnya. Yang aneh adalah tidak ada yang mau teriak soal itu," ujar Dedi.

Dedi mengingatkan tentang pidato Presiden Joko Widodo di Amerika Serikat Februari 2016 yang mengangkat tema ekonomi digital sebagai topik utama. Hanya saja menurut Dedi SDM mumpuni di Tanah Air yang diharapkan mampu mengemban misi yang dibawa oleh Jokowi justru sangat minim dan tidak mengalami perkembangan.


Sebagai contoh, masih kata Dedi, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai jutaan masih belum terserap industri secara maksimal. Alasannya karena tidak mampu menyesuaikan kemampuan dengan tuntutan jaman. Padahal saat ini sekitar 4,4 juta lulusan SMK Tersedia dan siap plai.

"Penyebab utamanya karena kurikulum dan guru yang tersedia tidak standar kebutuhan industri," jelasnya.

Akibatnya, masih kata Dedi, Indonesia masih ketergantungan semua hal berbau teknologi buatan asing. "Tapi bukan berarti Indonesia tak mampu membuat produk sekelas Facebook atau Google. Makanya SDM-nya harus disiapkan sedari dini," tegas Dedi.

Kata Dedi, pihaknya melalui KPTIK menggagas berdirinya Cyber Maestro Center (CMC). Tujuannya untuk mendidik para guru, pelatih, siswa, dan generasi muda yang memiliki kemampuan TIK sesuai standar kebutuhan industri.

Sebagai contoh, lanjutnya, CMC menyediakan ruang maya bagi para guru dan maestro TIK untuk mengisi materi yang dibutuhkan para generasi muda agar memahami industri TIK. SMK dinilai sebagai generasi yang paling siap menjadi generasi ekonomi digital Indonesia. Bahkan sistem ini juga bisa dipakai hingga tingkat pedesaan.

"Kami sangat menunggu peran serta kepala daerah yang tertarik di bidang TIK dan perbaikan SDM untuk bergabung," tukas Dedi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya