Berita

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat/Net

Nusantara

Ahok-Djarot Hoax, PDIP Belum Putuskan Apapun

Popularitas Incumbent Sama Dengan Calon Lain
SELASA, 16 AGUSTUS 2016 | 09:57 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mulai ketar-ketir hadapi Pilgub DKI Jakarta 2017. Dia mengaku, peluang menang-nya makin turun pasca memutuskan maju lewat jalur parpol.

Diketahui, Ahok memutuskan maju lewat tiga partai politik. Yakni Partai Hanura, Golkar dan Nasdem. Padahal sebelumnya, bekas Bupati Belitung Timur itu gencar ingin nyalon lewat jalur independen.

Bahkan, dia mengklaim Teman Ahok sudah mengumpulkan 1 juta KTP dukungan. Tapi, Ahok memilih maju lewat parpol. "Begitu saya turun (pilih) ikut parpol, chance-nya (peluang­nya) sudah sama. Beda ketika saya (maju lewat) independen. Kalau saya masih independen, lawan semua parpol itu chance (saya terpilih) lebih besar," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, kemarin.


Menurut Ahok, saat ini kansnya untuk menang di pilkada sudah sama seperti calon-calon lain. Situasi itu, kata dia, berbeda saat masih menyatakan diri maju le­wat jalur independen. Dukungan kepadanya datang tidak hanya dari pendukungnya, tapi dari warga yang selama ini apatis terhadap politik.

"Orang yang golput dan segala macam akan ikut. Nah, begitu saya putusin ikut parpol, ma­kanya ini nurunin posisi sama. Lapangan tandingnya sudah rata," ujarnya.

Meski demikian, Ahok men­gaku tak menyesal dengan pili­hannya maju melalui jalur parpol. Menurutnya, maju jalur parpol akan meringankan bebannya.

Saat ini, ia bisa fokus menjalankan tugasnya sebagai guber­nur. Karena berbagai hal yang terkait pilkada sudah ditangani kader partai pengusung. "Urusan kalian politik, urusan saya kerja. Kan saya bukan orang politik sekarang. Saya ini cuma CEO, kerja profesional di bidang poli­tik yang mencalonkan saya. Kalau yang mempekerjakan saya masyarakat," jelasnya.

Diketahui, ada tiga parpol memutuskan mengusung Ahok. Ketiganya adalah Hanura, Golkar dan Nasdem. Gabungan kursi tigapartai itu di DPRD DKI sudah memenuhi syarat untuk mencalonkan Ahok. Jika digabung, ketiga partai itu memiliki 24 kursi. Sedangkan batas minimal syarat untuk men­calonkan paslon cuma 22 kursi.

PDIP Masih Godok Paslon

Kabar yang menyebutkan PDI Perjuangan sudah me­mutuskan mengusung kem­bali pasangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017 adalah hoax atau berita bohong.

Menurut Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Gembong Warsono, partainya masih menggodok na­ma calon gubernur DKI. "Belum ada. Saya saja belum tahu kabar itu," tegas Gembong di Jakarta, kemarin.

Kabar ini menepis adanya rencana DPP dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bakal mengumumkan pasangan Gubernur Incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat sebagai paslon di Pilgub DKI 2017.

Kabar yang santer berhembus menyebutkan, pasangan Ahok-Djarot akan dideklarasikan PDIP bertepatan dengan hari Proklamasi, 17 Agustus 2016. Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat merasabingung dengan isu deklarasi cagub PDIP yang akan digelar pada 17 Agustus 2016.

Ketua Ketua DPP PDIP bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi ini penasaran darima­na informasi itu berasal. "Siapa bilang? Siapa yang kasih info itu?" ujar Djarot di Balaikota DKI Jakarta, kemarin.

Djarot mengaku tidak tahu. Mantan Walikota Blitar ini mengaku lebih memilih untuk mengurus pekerjaannya se­bagai Wagub DKI. "Aku juga nggak ngerti. Saya nggak urus. Saya ngurusnya kerja, banyak tugas, ini lagi persiapan 17 Agustus lebihbaik urus itu," ujar Djarot.

Dia belum tahu kapan deklarasi cagub dan cawagub DKI dari PDIP akan diumumkan. "Ini masih panjang," ujar Djarot.

Ditegaskannya, mekanisme penetapan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan masih terus berjalan. Sekali lagi, ia meminta masyarakat bersabar dan memberikan wakt kepada DPP untuk mengambil keputu­san yang terbaik.

"Sabar ya. Nanti tunggu wak­tunya. Sudah lah, biarkan meka­nisme partai berjalan dulu. Kita tidak usah ngomong orang per orang. Kita bicara visi misi besar kita seperti apa," tuturnya.

Mengenai hasil rapat DPP yang digelar di kediaman Ketua Umum PDIP pada Jumat (12/8) pekan lalu, mantan anggota DPRD Jawa Timur ini mengatakan, belum ada hasil pasti mengenai Pilgub DKI 2017."Sabar, sabar, wong belum ada keputusan atau rekomendasi kok," papar Ahok.

Sementara, Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto mengatakan partainya akan memprioritaskan dulu peringatan Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2016. Menurutnya, PDIP masih mempunyai banyak waktu untuk menentukan pasangan calon (paslon) terbaik untuk maju dalam pesta demokrasi rakyat Jakarta tahun depan.

"Kita masih ada waktu kan. Jadi kita 17-an dulu ya. Sampai saat ini, kita belum ada progres," kata Hasto.

Ditegaskannya, Pilgub DKI akan dibahas belakangan, karena PDIP saat ini sedang berkonsentrasi untuk menentukan calon kepala daerah yang akan diusung pada pilkada serentak 2017. Ada 100 daerah yang akan menggelar pilkada serentak itu. Ditambah satu daerah khusus yaitu DKI Jakarta. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya