Berita

Foto/Net

Hukum

Yasonna Kantongi Oknum BNN Yang Minta Copot CCTV Lapas

Bongkar Aliran Dana Narkoba
RABU, 10 AGUSTUS 2016 | 09:56 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Informasi tersebut didapat­kan langsung dari bekas Kepala Lapas Nusakambangan, Liberty Sitinjak. Namun, sayangnya Yasonna belum bisa membe­berkan oknum tersebut karena masih didalami.

Hal itu dikatakan Yasonna di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, kemarin. "Saya sudah kantongi oknum BNN tersebut. Tapi belum mau saya share. Info itu juga sudah sampai ke BNN," katanya.

Yasonna juga mengaku, pihaknya telah meminta Sitinjak untuk memberikan semua informasi yang diketahuinya soal oknum BNN tersebut. Keterangannya sangat dibu­tuhkan guna mengungkap kebenaran dari pengakuan men­diang Freddy Budiman yang ditulis oleh Aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.


"Saya sudah katakan ke be­liau, sampaikan apa yang kamu ketahui dan apa yang benar saja, apa yang diketahui. Jadi sudah disampaikan di BNN," kata Yasonna.

Saat ini, Sitinjak telah kem­bali menjalankan aktivitasnya sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham NTT.

"Status Sitinjak hanya untuk menyampaikan dan klarifikasi beberapa hal yang disebut Pak Haris Azhar di keterangannya yang disampaikan ke media. Setelah itu kembali bertugas," ujar Yasonna.

Selain itu, Yasonna juga me­negaskan pihaknya telah memi­liki prosedur tetap (protap) perihal kunjungan dan pengamanan semua Lapas, termasuk Nusakambangan. Sehingga permintaan tersebut dipasti­kan tidak akan dipenuhi oleh para jajarannya hingga tingkat bawah.

"Kita punya standar harus isi buku tamu, itu jelas, finger print juga ada, SOP itu nggak bisa diganggu. Siapa pun yang minta matikan CCTV itu nggak ada, itu udah SOP-nya," kata Yasonna.

Sementara Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, Mabes TNI telah membentuk tim investigasi untuk menelusuri dugaan keterlibatan aparat TNI dalam peredaran narkotika. Tim terdiri dari Inspektorat Jenderal dan Polisi Militer.

Pembentukan tim ini untuk merespons cerita gembong narkotika Freddy Budiman yang disampaikan Kontras Haris Azhar.

"Tim ini akan memeriksa seluruh anggota TNI anggota sempat terlibat peredaran narkoba akan diperiksa. Baik mereka yang masih dalam proses hukum, yang masih dipenjara, maupun yang sudah keluar penjara. Saya tidak akan menutup-nutupi kesalahan prajurit mulai dari pangkat Prada sampai Jenderal," kata Gatot saat upacara kenaikan Pangkat 35 Perwira Tinggi TNI di Cilangkap, Jakarta, kemarin.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso akan terus menyelidiki keterlibatan oknum BNN dalam sindikat narkoba jaringan Freddy Budiman.

"Saya tegaskan, jika benar terbukti ada oknum BNN, kami pasti tindak tegas. Sanksi hukumnya akan lebih daripada orang biasa," kata Buwas.

Untuk proses penegakan hu­kum terhadap oknum BNN, Buwas menjelaskan, akan diserahkan ke Polri.

"Tentu diserahkan dan akan diperiksa oleh Polri. Karena ini­kan pidana murni," ujarnya.

Namun demikian, Buwas menegaskan, yang terpenting sekarang adalah bagaimana mengungkap fakta dibalik cerita aktivis HAM Harris Azhar terkait adanya oknum BNN yang dituding Freddy Budiman menerima setoran Rp 450 miliar. Tim penyidik internal BNN sendiri, lanjut dia, sudah memintai keterangan terutama kepada petugas yang memegang administrasi surat-surat ekspedisi, atau surat tugas dan surat perintah.

"Soal nominal Rp 450 miliar itu, sebenarnya yang harus kita buktikan adalah pemberiannya transfer atau apa pun namanya, kepada oknum pimpinan atau anggota BNN," ungkap Buwas. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya