Berita

Net

Nusantara

Sebelum Full Day School, Banyak Yang Harus Dibenahi

SELASA, 09 AGUSTUS 2016 | 14:54 WIB | LAPORAN:

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana menerapkan sistem full day school atau kegiatan sehari penuh di sekolah untuk pendidikan tingkat dasar (SD dan SMP) baik negeri maupun swasta.

Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris menilai, banyak yang harus dipertanyakan urgensi dari kebijakan tersebut.

"Bagi kami apapun kebijakan bidang pendidikan, orang tua dan murid harus dilibatkan. Semua kebijakan muaranya harus dari bawah, baru direalisasikan. Niat full day school baik tetapi apa kualitas sekolah baik sumber daya maupun infrastruktur sudah siap. Banyak pembenahan yang harus dilakukan terlebih dahulu," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/8).


Fahira mengungkapkan, kebijakan full day school nantinya malah menjadi beban bagi siswa karena merasa bosan atau tidak nyaman terlalu lama berada di sekolah. Karena itu, pemerintah harus memperhatikan kesiapan fasilitas dan seluruh komponen di sekolah serta program-program pendidikan yang akan diberikan.

Keberhasilan kegiatan sehari penuh di sekolah sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi dari sekolah dan guru. Jika sekolah atau guru mampu menghadirkan kegiatan belajar mengajar yang sifatnya informal, cair, tidak kaku, dialogis, rekreatif dan menyenangkan bagi siswa maka kebijakan sangat baik diterapkan. Namun, jika sebaliknya maka kebijakan harus dipikirkan ulang.

"Jadi suasana belajarnya itu reakreatif dan dialogis, sehingga siswa tidak bosan atau terbebani meski seharian di sekolah. Kondisi seperti ini harus tercipta dulu di sekolah-sekolah, baru kita bicara full day school," beber Fahira.

Dia menambahkan, jika full day school memang serius mau diterapkan maka pemerintah harus benar-benar memanfaatkannya sebagai strategi pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran. Untuk meningkatkan kapasitas murid baik dari sisi cara berpikir, bersikap, dan sisi keterampilan.

"Jadi lamanya waktu di sekolah benar-benar dimanfaatkan untuk membentuk pribadi murid yang mampu mengenal potensi diri dan lingkungannya yang selama ini mungkin belum tergali maksimal. Kalau sudah seperti ini, kebijakan ini pasti berdampak terhadap kemajuan dunia pendidikan kita," demikian Fahira. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya