Berita

Hukum

LBH Jakarta Kiritisi Sikap Pengacara Oknum TNI Seperti Mengintimidasi

JUMAT, 05 AGUSTUS 2016 | 11:49 WIB | LAPORAN:

Sidang perdana kasus anggota TNI AL yang menganiaya dua anak telah diputuskan pada Kamis (4/8) di Pengadilan Militer II-09 Bandung.

Pengacara Publik LBH Jakarta, Bunga Siagian menuturkan  HA (14) dan SKA (13) menceritakan kisah pilu yang menimpa keduanya. Di hadapan majelis hakim dan pengunjung sidang, mereka tak kuasa menahan air mata ketika mesti memutar kembali ingatan kejadian dipukul, dicambuk, diinjak, bahkan berniat dibakar oleh pelaku di Komplek Graha Kartika Pratama, Cibinong.

Menurut Bunga, terlihat jelas ibu SKA saat kejadian berperan sebagai penyelamat kedua anaknya yang dianiaya oleh oknum aparat TNI tersebut.


Terdakwa Koptu Mar Saheri pun kata Bunga tidak pernah menyanggah atau menolak pernyataan para saksi.

"Ini menunjukkan bahwa dirinya menyetujui semua pernyataan saksi dan korban serta mengaku salah perbuatannya," beber Bunga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/8)

Sejauh ini kata Bunga, proses persidangan berjalan dengan terbuka dan lancar. Majelis hakim cukup kooperatif dalam memeriksa para saksi. Namun, pihak penasihat hukum terdakwa terkesan sebaliknya karena terus menerus berkutat dengan pertanyaan yang tidak berkaitan dengan pokok perkara.

Pihak terdakwa kerap bertanya HA dan SKA dengan nada tinggi
dan kencang seakan-akan mengintimidasi. Padahal pertanyaannya sama sekali tidak relevan.

Menurut Bunga, proses persidangan di peradilan militer perlu mengalami perubahan, khususnya dalam menangani perkara yang berkaitan dengan masyarakat sipil. Semestinya ranahnya ada pada peradilan umum agar tidak ada perbedaan perlakuan di depan hukum.

"Selain itu, peradilan militer harus juga celik terhadap sistem Peradilan Pidana Anak sehingga perlakuan terhadap anak dibedakan dengan orang dewasa demi perlindungan dan kepentingan terbaik anak," terang Bunga.

Sidang militer ini akan dilanjutkan pada Senin (9/8) mendatang. Pihaknya berharap proses persidangan perkara ini akan terus bergulir hingga tuntas tanpa intervensi dari manapun dan sungguh-sungguh berupaya mencari kebenaran.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya