Berita

Tito Karnavian/Net

Pertahanan

Ketika Kapolri Dipengaruhi Mati Syahid Oleh Teroris

KAMIS, 04 AGUSTUS 2016 | 22:13 WIB | LAPORAN:


Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku pernah di "gurui" oleh pelaku teroris soal mati syahid atau mati suci. Kejadiannya berlangsung saat Tito menginterogasi pelaku bom di Kedutaan Besar Australia yang terjadi beberapa waktu silam.

Awalnya, dia menanyanyakan pada pelaku teror kenapa rela mati dengan meledakkan diri menggunakan bom. Pelaku menjawab dia ingin mati syahid dan otomatis akan masuk ke surga.

Percakapan tersebut, kata Tito, semakin menarik saat dirinya ditanya balik oleh pelaku teror tersebut. Pertanyaan itu seputar mati syahid.

Percakapan tersebut, kata Tito, semakin menarik saat dirinya ditanya balik oleh pelaku teror tersebut. Pertanyaan itu seputar mati syahid.

"Dia (pelaku teror) bilang, Pak Tito nanti akan mati nggak? Saya bilang pasti mati. Mana yang lebih penting mati suci atau berdosa? Saya jawab mati suci," cerita Tito saat Dialog bersama tokoh lintas agama di kantor Center for Dialog and Cooperation among Civilisations (CDCC), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/8).

Tito coba dipengaruhi oleh para pelaku teror yang menyebutkan bahwa ada cara untuk mati suci dengan cepat. Tak perlu menunggu di usia tua yang memakan waktu bisa hingga 20 tahun lagi atau di usia 80 tahun.

"Jadi kalau mau mati kita sama pak. kita mati nggak perlu nunggu 80 tahun atau nunggu 20 tahun mati suci. Terus kata saya suci yang kamu maksud apa? Mereka bilamg matinsuci ya mati syahid pak. Pake cara cepat kaya kami, mati syahid, " beber Tito.

Salah cara mati suci atau mati syahid yang cepat bagi para pelaku teroris adalh konfrontasi dengan petugas sebelum meledakkan diri.

"Pada saat mereka konfrontasi, itulah menurut mereka bisa langsung masuk surga bertemu dengan Tuhan. Itulah ketika konfrontasi, mereka mati suci yang cepat," demikian Tito. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya