Berita

Haris Azhar/Net

Hukum

Haris Harus Beri Fakta Agar Tidak Jadi Fitnah

KAMIS, 04 AGUSTUS 2016 | 13:40 WIB | LAPORAN:

. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menilai pernyataanya terkait testimoni Freddy Budiman seharusnya menjadi masukan agar diproses oleh pihak Kepolisian.

Menanggapi hal tersebut , Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan mengatakan memang seharusnya aktivis Haris membantu sepenuhnya penyidik Polri agar bisa mengungkap pengakuan gembang narkoba yang sudah dieksekusi itu, yang mengaku selama ini bisnis haram yang dia lakukan banyak dibackingi oknum Polri, TNI dan BNN.

"Semoga Haris Azar memiliki cukup bukti yang diberikan Freddy atau petunjuk kuat lainnya termasuk rekaman pembicaraan antara dirinya dengan Fredy bahwa sindikatnya selama ini dilindungi oknum aparat. Sehingga tidak menjadi fitnah dan pencemaran nama baik sejumlah lembaga negara tersebut," Kata Edi saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (4/8).


Menurut dia, jika Haris memiliki bukti, sudah barang tentu itu sangat baik dalam pembenahan dan penertiban instutusi Polri, TNI dan BNN seperti yang diceritakan Freddy. Ini sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan reformasi di lemabaga negara termasuk Polri.

"Masyarakat ingin Polri terus berbenah dan terus meningkatkan profesionalismenya," tambah Edi.  

"Kita merasakan Indonesia kini sudah darurat narkoba. Narkoba tersebar dari kota sampai ke desa. Saya minta masalah ini menjadi fokus utama Kapolri (Jenderal Pol Tito Karnavian) dan Kepala BNN (Komjen Pol Budi Waseso)," tegasnya.

Edi juga meminta kepada pimpinan Polri dan BNN agar pengawasan terhadap penanganan perkara kasus narkoba di Polri dan BNN ditingkakatkan khususnya dalam pemberian rehabilitasi kepada pengguna narkoba.

"Di wilayah ini rawan penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangan," pungkasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya