Basuki Tjahaja Purnama/Net
Diketahui, saat ini, PDIP berkoÂmunikasi intens dengan sejumlah partai seperti Gerindra, PAN, PKB dan PKS. Tapi, koalisi diantara parpol ini belum diputuskan.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PDIP DK I Jakarta, Bambang DH mengungkapkan, parÂtainya ingin Pilgub DKI 2017 berlangsung head to head. Kata Bambang, keadaan itu sangat menguntungkan.
"Sangat mungkin dan tinggiada kemungkinan head to head. Itu strategi bagus," kata Bambang di kantor DPW PKB DKI Jakarta, kemarin.
Dikatakan,
head to head ini seÂjalan dengan keinginan PDIP unÂtuk membentuk koalisi besar. Keuntungan dengan adanya
head to head adalah pilkada tak perlu digelar dua kali. Pilkada DKI berpotensi digelar dua putaran jika diikuti lebih dua pasang kandidat dan tak mencapai 50 persen plus satu.
"Kalau iya (
head to head) sanÂgat cantik ini," ungkap mantan Walikota Surabaya ini.
Tapi, Bambang tak menjelasÂkan
head to head itu antara kandidat mana. Saat ini, PDIP masih mencari figur kuat untuk menantanghead to head dengan Ahok.
Saat ini, balon incumbent Ahok sudah dipastikan maju dengan dukungan tiga partai. Yakni Partai Hanura, Nasdem dan Golkar.
RR Dan Anies Masuk Radar Dua mantan menteri Jokowi, Rizal Ramli dan Anies Baswedan masuk radar PDI Perjuangan seÂbagai bakal calon Gubernur atau Wakil Gubernur di Pilgub DKI 2017. Selama menjabat menteri, keduanya dinilai berkinerja baik namun di reshuffle.
"Semua masih dalam panÂtauan, siapa yang muncul di masyarakat. Risma muncul dari mayarakat, Anies Baswedan, beliau kan muncul juga dari masyarakat. Ada beberapa eleÂmen menginginkan Anies maju, itu jadi pantauan," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, Gembong Warsono, kepada wartawan, kemarin.
Selain Anies, Gembong meÂnyatakan, PDIP melirik Kepala BNN (Badan Noarkotika Nasional) Komjen Budi Waseso dan Ahok. Menurutnya, faktor penting yang jadi pertimbangan PDIP adalah gelombang harapan kepada salah satu tokoh. Gembong menjelaskan, ada tiga meÂkanisme penentuan calon kepala daerah di PDIP.
Pertama, pendaftaran, baik itu dari eksternal maupun internal. Pengusulan dari partai di tingkat basis, dimana sudah ada nama, yaitu Djarot Saiful Hidayat. Lalu ada juga mekanisme penugasan, yang merupakan keÂwenangan DPR partai, dan tidak perlu mendaftar. "Kalau animo di masyarakat tinggi, DPP masih ada pintu, DPP mencermati," jelas dia.
Sementara, Ketua DPP PDIP Masinton Pasaribu menilai, beÂkas Menko Maritim Rizal Ramli berpeluang jadi kandidat cagub DKI untuk melawan Ahok. "Semua berpeluang. Kan masih banyak partai yang belum meÂnyatakan dukungan. Ada tujuh partai lagi yang belum menentuÂkan sikap. Jadi peluang buat Pak RR (Rizal Ramli) juga terbuka," kata Masinton, kemarin.
Masinton menilai keberaÂnian RR dan Ahok berbeda. Menurutnya, Ahok berani karena ada jabatan, sementara RR tanpa jabatan dia juga berani komentar pedas kepada kebijakan yang menurutnya salah.
"Ya jauhlah. Pak RR inikan bukan karena dia menjabat keÂmudian berani. Tidak, dari sejak dia menjadi aktifis mahasiswa, ketika republik membutuhkan orang-orang berani pada masa itu untuk melawan otoriarisme orde baru, Pak RR melakukan, tampil berani, bahkan beliau menerima konsekuensinya, ditangkap. Jadi kalau mengukur keberanian Pak Ahok dengan RR, kayak bumi dan langit, jangan diperbandingkan," beber dia. ***