Berita

Foto :Net

Nusantara

APBD Kukar Tahun 2015 Clean And Clear, Tak Ada Dana Siluman!

SELASA, 02 AGUSTUS 2016 | 16:48 WIB | LAPORAN:

Dana senilai Rp 1,3 triliun dalam APBD Kutai Kartanegara tahun 2015 tidak bisa dianggap siluman. Itu sisa dekresi yang harus diambil Pemkab Kukar.

Ketua BPK RI Perwakilan Kaltim Adi Sudibyo menegaskan, dana siluman seperti dibongkar Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak bisa disamakan dengaan di Kukar. Apalagi, dana Rp 1,3 triliun itu sisa hutang/dana tunda salur dari Pemkab Kukar dan harus dimasukkan di APBD.

"Jika tidak dimasukkan, malah menjadi temuan," terang Adi kepada wartawan, beberapa waktu lalu.


Pernyataan Adi ini sekaligus membantah tudingan adanya praktik korupsi dalam APBD Kukar. Kabarnya, ada anggaran fiktif dalam beberapa pos untuk SKPD.

Kepala Sub Auditorat BPK RI Perwakilan Kaltim II Frider Sinaga mengingatkan, Pemkab Kukar sudah empat kali berturut-turut meraih predikat opini tanpa catatan sama sekali atau wajar tanpa pengecualian (WTP) murni oleh BPK RI, yakni tahun 2012, 2013, 2014, dan terakhir 2015.

Kemudian mengenai dugaan adanya dana siluman yang saat ini dalam penyelidikan Kejari Tenggarong itu, Frider menjelaskan data yang dipergunakan berasal dari sumber yang sama, yaitu APBD yang sudah disahkan DPRD Kukar. BPK RI pun melihat tidak ada dana siluman seperti dituduhkan.

"Anggarannya ada dan sudah dilaksanakan, bahkan sudah diperiksa menggunakan data yang sama dimiliki oleh Kejari Tenggarong, yaitu APBD yang sudah disahkan oleh DPRD Kukar," terangnya.

Frider menambahkan, jika ada permasalahan dalam audit APBD Kukar 2015, namun tidak signifikan.

"Contohnya, ada kendala proyek di lapangan, cuma setelah dihitung dendanya kecil dengan nilai proyek puluhan miliar. Kemudian, ada pula kesalahan administrasi seperti perjalanan dinas. Surat perjalanannya kurang lengkap, tapi setelah kita cek ke maskapai yang ditumpangi ternyata benar ada," paparnya.

Sebelumnya, Bupati Kukar Rita Widyasari menyebutkan, ada dua proyek di Kukar yang menjadi sampling oleh BPK RI, yakni CBD (Central Business District) dan Jalan Kelekat-Tabang dibenarkan oleh Frider. Bahkan bukan hanya dua proyek besar itu, tapi ada banyak.

"Tidak hanya mengambil dua sampling itu saja, namun banyak sampling proyek di Kukar yang sudah diaudit dan semuanya clean and clear," tukas Rita.[wid]
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya