Berita

Sri Mulyani/Net

Bisnis

BPKB Telat Bayar Dikenai Denda, Ngemplang Pajak Diampuni

SELASA, 02 AGUSTUS 2016 | 12:41 WIB | LAPORAN:

Di tangan Menteri Keuangan baru, Sri Mulyani, kebijakan Tax Amnesty (amnesti pajak) diyakini makin bernuansa neo liberal.

Pasalnya, para pengemplang pajak akan diampuni, dana repatriasi masuk kas negara tapi tidak memenuhi target dan ujung-ujungnya negara akan kembali berutang ke lembaga keuangan dunia seperti IMF dan World Bank.

Kekhawatiran itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Lantaran itu ia sangat berharap Mahkamah Konstitusi menganulir UU Tax Amnesty yang telah diajukan judicial reviewnya.


"UU Tax Amnesty sangat mencederai rasa keadilan buruh dan masyarakat karena buruh adalah pembayar pajak yang taat, termasuk teman-teman media taat bayar pajak. Bayar BPKB kalau telat kena denda tapi orang yang ngemplang pajak malah diampuni," kritik Iqbal di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (2/8).

Iqbal menegaskan, kebijakan Tax Amnesty sejatinya bertentangan degnan konstitusi pasal 27 yang berbunyi bahwa setiap orang sama kedudukannya di dalam hukum.

"Tax Amnesty melanggar bunyi konstitusi itu, karena mengampuni pajak kelas atas, sementara kelas menengah ke bawah tidak memperoleh amnesty serupa," tegasnya.

Ia pun pesimis, target pemasukan dari Tax Amnesty sebesar Rp 150 triliun bisa tercapai, kendati Presiden Jokowi telah menyatakan bahwa dana repatriasi akan mulai kelihatan masuk pada bulan September ini.

"Indonesia sepatutnya belajar dari dua negara yang pernah menerapkan pengampunan pajak, India dan Italia. Kedua negara ini ternyata gagal memenuhi target pemasukan negara dari pengampunan pajak," ulasnya.

Semestinya yang dilakukan meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar naik enam persen. "Kalau daya beli meningkat, nggak usah pakai Tax Amnesty," cetusnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya