Berita

Foto/Net

Bisnis

Sektor Kehutanan, Negara Rugi 1,3 Triliun

SELASA, 02 AGUSTUS 2016 | 09:47 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Lemahnya pengawasan terkait pengelolaan sumber daya kehutanan menyebabkan negara dirugikan. Data-data antar lem­baga negara yang tidak sesuai membuktikan ada permasalahan serius di tubuh pemerintahan mengenai hal tersebut.

Anggota Divisi Riset Indonesian Corruption Watch (ICW), Siti Juliantari Rachman mengat­akan, Indonesia berpotensi men­galami kerugian sebesar Rp 1,3 triliun pada sektor Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) sumber daya alam kehutanan.

Menurutnya, potensi keru­gian itu bisa terjadi karena ketidaksesuaian pencatatan dan penghitungan data produksi sumber daya kehutanan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).


Dalam melakukan budget tracking pada sektor kehutanan, tim riset ICW mengakui sulitnya mendapatkan data produksi kayu dari pemerintah pusat maupun daerah. Padahal, data penghitun­gan produksi dapat memengaruhi besaran penerimaan PNBP sumber daya kehutanan yang berasal dari Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR).

"Selama tiga bulan melakukan penelusuran dana kehutanan, yang kami temukan itu malah adanya ketidaksesuaian antara data penghitungan produksi kayu KLHK, LKPP, dan BPS," ujarnya di Jakarta.

Hasil temuan ICW menunjukkan, berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2012-2014, negara hanya men­erima Rp 2,5 triliun dari PSDH dan Rp 5,090 triliun dari DR.

Menurut Tari, seharusnya negara memiliki potensi men­erima anggaran Rp 3,6 triliun dari PSDH dan Rp 5 triliun dari DR Hasil perhitungan tersebut, berasal dari perbandingan data LKPP dan BPS.

Dia menyatakan, data produk­si kayu yang disediakan KLHK tidak komprehensif sebab tidak mencakup penghitungan jumlah produksi kayu pada level provinsi dan kabupaten/kota. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya