Berita

Mirah Sumirat/Net

Bisnis

Faktanya, Banyak Pekerja China Masuk Ke Indonesia

SELASA, 02 AGUSTUS 2016 | 09:47 WIB

. Berbagai fakta di lapangan telah membuktikan bahwa pemerintah kecolongan terkait membanjirnya tenaga kerja asal China.

Demikian disampaikan Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia), Mirah Sumirat. Mirah mencatat, setidaknya 6 kejadian yang membuktikan hal tersebut.

Pertama, tertangkapnya lima pekerja warga negara China oleh Tim Patroli TNI AU Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, yang melakukan pengeboran proyek kereta api cepat tanpa izin di wilayah Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur pada medio April 2016.


"Kedua, sebanyak 700 pekerja China dalam proyek pembangunan pabrik semen Merah Putih di Kecamatan Bayah, Lebak, Banten, yang dilakukan oleh PT Cemindo Gemilang pertengahan 2015," kata Mirah beberapa saat lalu (Selasa, 2/8).

Ketiga, perusahaan pertambangan nikel di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Konawe Utara Sulawesi Tenggara, yang mempekerjakan tenaga asing asal China. 500 warga China bekerja di PT Virtue Dragon Nikel Industri, lebih banyak dibanding tenaga kerja lokal yang hanya 246 orang saja. Warga negara China itu bekerja sebagai tukang masak, sopir, office boy, ahli konstruksi, hingga buruh bangunan

Keempat, buruh China mendominasi pengerjaan proyek PLTU Celukan Bawang di Buleleng Bali Kelima, pembangunan smelter bauksit di Kalimantan Barat

"Keenam, sebanyak 26 tenaga kerja asing ilegal asal China ditangkap petugas kantor Imigrasi Kelas II Kota Sukabumi, Jawa Barat. Mereka kedapatan menggunakan paspor kunjungan untuk bekerja sebagai tenaga ahli di Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu Sukabumi. Mereka sudah tiga bulan bekerja yang disponsori PT Shanghai Electric Group," demikian Sumirah. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya